Part 6 - Kak Sye

1.4K 54 2
                                    

Disepanjang perjalanan aku memikirkan bagaimana cara meminta maaf pada kakaknya Noel.

"uhm, kakaknya Noel"

"Nama gue Sye, bukan kakaknya Noel"

Aduh kalau begini mah bisa mati aku, Kakaknya Noel, maksudku Kak Sye galak sekali.

"apaansih kak, sok galak lo, gak pantes tau gak" ucap Noel

"ah cie lo ngebelain cewek lo, siapa namanya? Uhm, Nata, lo Nata kan?"

"uhm, i--iya kak, aku Nata"
Aku malu sekali sekarang ini!

"Noel banyak cerita tentang lo ke gue, pasti kalo lo sama dia berantem, dia curhat ke gue"

Benarkah? Noel sangatlah manis jika itu benar.

"gak usah fitnah, kasian anak orang nanti ada yang terbang"

"kalian cocok banget sih, lucu gitu deh, serasi"

Aku juga berpendapat sama sepertimu Kak Sye, namun entahlah Noel pasti tidak ingin kalau aku bersependapat tentang hal itu, maaf Kak Sye.

"Noel baru kali ini matanya berfungsi, dia bisa milih cewek cantik, bukan cabe-cabean kayak biasanya"

"hah? Noel sering main sama yang begitu kak?!"

Jujur saja aku shock mendengar itu, Noel memang nakal, dan jahil, tapi kurasa bagaimana tipe temannya aku tau, tidak akan ada tipe  seperti itu dalam hidup Noel.

"enggak lah, lo kalo percaya sama Kak Sye, musyrik, mau?"

Aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban

"Kak, gue mau nganterin Nata pulang dulu, jadi kita puter balik dulu ya"

"asalkan lo bahagia, yaudah gue ikut aja"

Kak Sye! Masih saja menggodaku dan Noel, meskipun hanya aku saja yang tersipu, Noel tampak biasa saja menanggapi comblangan dari kak Sye.

"Kak Sye apa sih, gak kok, aku ama Noel gak pacaran"

"gak usah pake aku-kamu, tiap hari pake gue-lo aja sok pake aku-kamu" ucap Noel protes

Cemburu? Tidak mungkin.

"tuh Nat, Noel mau di ajak ngomong pake aku-kamu tuh, kasian dia gak pernah diajak ngomong aku-kamu"
Kak Sye tertawa puas setelah berkata seperti itu.

Hatiku berdebar dengan kencang dan menghasilkan detakan yang tidak biasanya

--------
Noel, aku cuman ingin bilang, semenjak kejadian itu, Kak Sye terlihat murung dari hari ke hari, ia tidak pernah mau mencomblangi ku dengan siapapun.
Katanya dia lebih senang jika menjahilimu, dan mencomblangi diriku dengan dirimu.
Aku rindu kamu.

CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang