6. Loose Heart

3K 414 8
                                    



__ Butterfly At The Last Gasp Chapter 6 "Loose Heart"__

Hoseok, lelaki itu tampak menundukkan kepala mendengar rentetan kalimat makian dari lelaki bernama lengkap Kim Hyunwoo. Hoseok sudah sering menjadi pelampiasan kekesalan lelaki paruh baya itu, namun kali ini masalah yang lelaki tua itu hadapi cukup pelik. Baiklah, cukup katakan saja Hoseok hanya terlihat menyesal berbeda dengan hatinya bersorak gembira. Ini memang sudah di duganya akan terjadi.

Hyunwoo menggeram kesal melihat penjualan saham bulan ini yang melonjak naik, bagaimana bisa bawahannya membiarkan orang-orang itu membeli sahamnya bahkan hampir 70% dari harga total saham perusahaan. Itu sungguh tak bisa ia percayai.

"Katakan siapa yang membeli saham-saham itu?" desak Hyunwoo.

"Saya juga belum mengetahuinya, sajangnim!" jawab Hoseok.

"SIALAN!"


PRANGG


Hyunwoo memaki sambil melempar gelas kaca dan tepat mengenai kepala Hoseok. Darah segar mengalir di pelipis Hoseok, namun Hoseok bahkan tak tampak meringis karena hal itu.

"Cari tahu orang itu secepatnya. Lakukan sebelum rapat dewan direksi minggu depan di laksanakan, kau tahu sendiri posisiku bisa terancam jika pemegang saham baru itu berusaha berkuasa. Dan kalau kau tidak bisa mendapatkannya, kau yang akan menanggung akibatnya Jung Hoseok!" ancam Hyunwoo.

Hoseok membungkukkan badannya 90 derajat, "Saya akan berusaha, sajangnim!" ujarnya kemudian berjalan keluar dari ruangan itu.

Tepat setelah ia keluar suara pekikan kaget terdengar memenuhi telinganya, "Kepala sekretaris Jung, kepalamu berdarah!" ujar sekretaris bawahannya sambil menyodorkan sapu tangan.

Hoseok menerima sambil tersenyum lalu mengusap kepalanya pelan.

"Aku yang akan menanggung akibatnya? Kau akan terkejut jika tahu siapa sebenarnya pemilik saham baru itu. Karena pada kenyataannya orang itu adalah orang yang kau maki beberapa saat lalu, yaitu aku!"


__ Butterfly At The Last Gasp __

Jungkook mengeratkan genggamannya pada Yein sembari menyandarkan kepalanya bersandar di bahu Yein. Matanya terpejam meresapi kehangatan yang cukup menenangkannya sedang Mobil terus saja melaju menuju rumah mewah kediaman keluarga Jungkook.

"Aku sangat bahagia!" itu adalah kalimat sama yang sekian kalinya dilontarkan oleh Jungkook.

Yein balas menggenggam jemari Jungkook. Matanya memandang Jungkook yang menutup mata, lelaki itu benar-benar terlihat tampan dan itu membuat Yein sedikit terenyuh. Sanggupkah ia membunuh lelaki ini? Ya dia harus sanggup, misinya adalah membunuhnya dan mau tidak mau ia harus melakukannya.

"Yoonah-ah, mulai sekarang panggil aku oppa!"

Yein terbelalak kaget, "Ne?"

Jungkook membuka matanya, kepalanya yang bersandar ia angkat lalu menoleh memandang Yein, "Kenapa? Kau tak mau?"

"Panggilan itu tidak sopan. Lagipula aku adalah pelayan Anda!"

Jungkook berdecak kesal, "Kau kekasihku sekarang dan aku tidak pernah menganggapmu pelayan. Katakan oppa!"

Yein terlihat menggaruk tengkuknya, "O-oppa?"

Butterfly At The Last Gasp  [JILID I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang