2. Life Is Cruel

5.2K 492 4
                                    

I tried to look tough and remain silently

But, it's getting hurt recesses of my heart

I felt choked as oxygen is reluctant towards me

But, what should I do?

My life is really hurt

Life about painfully which never through

.

.


__Butterfly at The Last Gasp Chapter 2 "Life is Cruel" __

Yein mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja belajar, pikirannya kembali mengingat wajah lelaki bernama Jeon Jungkook itu, hingga Yein menghentikan ketukan jarinya, tangannya mulai bergerak membuka laci meja menarik sesuatu dari dalam sana. Sebuah pigura yang mengingatkan akan kenangannya.

"Sunyoul oppa! Hari ini aku melihat seseorang yang sangat mirip denganmu dan aku harus membunuhnya!" Yein menatap fotonya bersama lelaki yang pernah menghiasi hari-hari indah bersamanya dulu.

"Andaikan kau masih ada."

Yein menghela napas panjang lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi, mendongakkan kepala menatap langit-langit kamarnya, menerawang jauh ke masa lalu.

Yein berjalan menyusuri trotoar jalan menuju halte bus, semilir angin musim semi berhembus menerpa wajahnya. Setelah tiba di halte, ia mengedarkan pandangannya pada sekeliling halte, terlihat seorang ibu yang sedang disibukkan dengan anak kecil di gendongannya, lalu ada juga tiga gadis berpakaian SMA. Setelah menunggu kurang lebih tujuh menit, akhirnya bus yang ditunggu tiba. Yein memasuki Bus, lalu membuka restleting tasnya mencari kartu bus miliknya, namun apa yang dicarinya tak ditemukannya.

"Haksaeng, kau akan membayarnya atau tidak?" tanya sang sopir, Yein terus saja mengobrak-abrik isi tasnya. Namun kartu busnya masih saja belum ia temukan.

"Tunggu sebentar ahjussi! aku yakin menyimpannya di sini," jawab Yein, nampak jelas kepanikan gadis itu.

"Biar aku yang bayar!" Yein sontak berbalik menatap lelaki yang berdiri di belakangnya, tapi setelahnya lelaki berpakaian SMA itu hanya berlalu mengambil tempat duduk.

"Kau hanya berdiri disana?" tanya Lelaki itu kepada Yein membuat Yein tersadar.

"Eoh?" Yein tersenyum malu memandang lelaki itu kemudian berjalan mengambil tempat disampingnya.

"Gamsahamnida sunbae-nim. Tapi, kau sekolah di mana?" tanya Yein, Lelaki itu hanya menatap tidak mengerti.

"Aku hanya ingin membayar hutang kepadamu," jelas Yein seakan menjawab tatapan bingung lelaki di hadapannya ini.

"Sun Yein tapi aku biasa di panggil Sunyoul, SMA Hannyoung kelas 2-1. Ongkosnya 800 won, bayar dengan lunas!" ucap Sunyoul dengan nada jahil.

"Wah Sun Yein? Nama kita hampir sama, aku Jung Yein. SMP Anyang kelas 3-2. Kalau aku tidak membayar, sunbae bisa menagih ke sekolahku!" Sunyoul tertawa lepas terhibur dengan nada bicara anak SMP di hadapannya yang sangat menggemaskan.


Tok Tok Tok 

Yein tersadar dari lamunannya, matanya menoleh menatap pintu kamar, "Masuklah!" pintu kamar Yein perlahan terbuka memunculkan gadis berumur 13 tahun yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

Butterfly At The Last Gasp  [JILID I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang