9. Remember

2.9K 401 7
                                    



__Butterfly at The Last Gasp "Remember"__


Taehyung dan Mijoo duduk berhadapan pada sofa ruangan milik ayahnya, sedang Hyunwoo tak henti-hentinya berjalan mondar-mandir tak jauh dari mereka. Taehyung berkali-kali menghela napas gusar sedang Mijoo tampak berpikir keras.

"Aku tidak menyangka ternyata Hoseok adalah anak Daewon, dia datang membalas dendam padaku," gerutu Hyunwoo.

Taehyung berbalik menatap Ayahnya, "Jadi benar ayah mengambil alih perusahaannya dan menghancurkan keluarganya?" tanya Taehyung.

Hyunwoo memutar bola matanya malas menanggapi pertanyaan anak kesayangannya itu.

"Semua pemilik saham sepakat menjadikannya CEO baru dan besok Ayah sudah harus berkemas dari sini. Sulit untuk mengembalikan perusahaan ke tangan kita. Aku hanya punya 4% dari total seluruh saham yang ada, lalu Taehyung sendiri punya 11%. Kita tidak punya banyak hal yang bisa dijadikan senjata melawan mereka!" Mijoo berargumen dan perkataan Mijoo sukses membuat Hyunwoo dan Taehyung semakin pusing.

"Seharusnya aku tak percaya dengan Jung Hoseok itu. Kalau mereka menipuku dengan menyusun rencana untuk menghancurkan keluargaku, apakah mungkin apa yang ia katakan tentang Jungkook adalah tidak benar?" Taehyung berucap dalam hati.


Dddrrttt Dddrrrttt


Mijoo merogoh kantung blazer coklat formalnya, mengambil benda segiempat yang terus saja berdering itu. Matanya menatap caller ID yang tertera dan dengan segera ia mengangkat telponnya.

"Yeobseo. Waegeureu eomma?"

"..."

"Ne. Taehyung dan Ayah bersamaku."

"..."

"MWO? MENGAMUK? Ne, aku segera ke sana!" Mijoo menutup telpon menyisakan kebingungan di wajah Taehyung dan Hyunwoo.

"Jungkook sadar dan dia mengamuk," ucap Mijoo pelan.

"Mijoo-ah, Taehyung-ah kalian pergilah. Ayah akan tetap disini!" perintah Hyunwoo, Taehyung dan Mijoo hanya mengangguk dan segera berlalu pergi.

.

.

.

Yein menatap miris dari balik kaca pintu ruangan perawatan Jungkook, baru beberapa waktu yang lalu Jungkook tersadar namun tiba-tiba saja ia meraung-raung memanggil nama Halla. Sedang Yewon menangis di pelukan Soojung yang datang bersama Seokjin beberapa waktu yang lalu.

"HALLA DIMANAAAA? AKU HARUS BERTEMU DENGANNYAAAAA! LEPASKAAAANNN!" teriak Jungkook masih dipegangi oleh dokter Park Jimin dan dokter Kim Jiyeon, sedang Seokjin tampak mencoba menyuntikkan sesuatu pada tangan Jungkook walau cukup kesusahan.

"HYUNG! HALLA BILANG DIA AKAN MENINGGALKANKU, PASTI SESUATU TERJADI padanya d-dia mem-butuhkanku. A-aku harus ke s-sana!" dan setelah itu Jungkook langsung saja tertidur. Seokjin mengamati wajah adiknya, ia menghela napas pelan.

"Bagaimana bisa aku mengatakan bahwa Halla sudah meninggal dengan keadaanmu yang seperti ini?" gumam Seokjin yang masih mampu di dengar oleh Jimin.

"Dia tahu?" Jimin bertanya dalam hatinya, "Tapi bagaimana mungkin, bukankah Soojung sudah menutupi kematian Halla dengan rapi?"

Butterfly At The Last Gasp  [JILID I] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang