*lu cantik...tapi klo cetek ya what for? Alias buat apa?...lu ganteng tp klo hati lo busuk juga what for?... Hmmm....*
* * *
Degh...degh...kenapa jantungku berdetak begini ya !!
Ali mencium parfum aquatic dari tubuh Prilly membuatnya menatap gadis didepannya. Dia tampak mengerutkan dahinya..."Prilly ! Apa mungkin ini dia?" Batinnya.
Ting...!
Lantai 15 dan pintu lift terbuka, beberapa orang masuk ke dalam lift, membuat ruang 2x1,5m itu tambah penuh saja dan otomatis Aliando makin terdesak mendekat ke Prilly dan menguncinya dengan kedua tangan diletakan didinding lift itu.
"Is that u Pril? (Kamukah itu Pril?)"
Aliando memberanikan diri untuk membuka pembicaraan. Namun tak dijawab oleh Illy dia hanya bungkam seribu bahasa.
Billy yang terletak diujung berlawanan tak bisa melihat kedekatan antara Prilly dan Aliando begitu juga Ghincel.
Ting...!
@Ballroom lt. 25
Siapapun yang ada didalam lift itu berhamburan keluar. Tanpa sadar Ali masih mengunci Prilly tetap pada posisi sebelumnya.
"Maaf pak. Mungkin anda salah orang" jawab Prilly.
"Pak Ali ayooo...ngapain disitu? Heh...siapa kamu awas ya berani dekat dekat sama bos gue." Sungguh tak berpendidikan cara Ghina berbicara.
Irene, Billy dan Bryan yang melihat hal itu terpaksa diam. Karena Prilly berpesan agar mereka menjauhi pasangan ini. Supaya Ali tidak tau kalau mereka datang.
* * *
Cassie tampak senang sahabat2nya datang di pesta pernikahannya. Termasuk Aliando dan Prilly.
"Selamat ya bro, awas lo nyakiti sahabat baik gw ini..." Kata Ali memberi selamat pada pasangan muda ini.
"Thanks Li, kenapa lo ngga datang sama Prilly? Koq malah bawa nenek gayung gni?" Bisik Cassie tak mau nyakiti hati Giselle.
"Bisa aja lo.... Masa gw kudu bawa yang culun...mending juga yang kaya gayung gni, ya walaupun otaknya kosong n cetek" bisik Ali saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
* * *
Billy memperlakukan Prilly bak seorang princess. Meskipun penampilannya tidak sevulgar yang lain, gaun dibawah lutun n flat shoes emasnya itu tetap membuatnya tampil anggun dengan menenteng dompet blink2 warna hitam.
"Ladies n gentlemen perkenankan saya dan teman baik saya menyumbangkan sebuah lagu lewat alunan piano dan biola...selamat menikmati" kata Billy lewat pengeras suara.
Diajaknya Prilly naik ke stage untuk memainkan biolanya. Prilly agak terperanjat bagaimana Billy bisa tau dia suka main biola?
Jelas tau lah...kan tiap pagi Prilly memainkan biolanya di Milky Cafe...
Melodi yang indah mengalun dari kedua pasang Adam dan Hawa ini. Lagu2 dari Ariana Grande dan Michael Bolton mereka lantunkan. Banyak pasang mata memandang dan menikmati lantunan melodi indah itu termasuk Aliando.
Dari kejauhan tepatnya di meja dengan suguhan coctail tempatnya berdiri, dia memandang gadis itu lekat2 dan meyakinkan dirinya bahwa itu adalah Prilly. Ghincel yang melihat pria di sebelahnya ini sedang cengo melihat couple di atas stage itu lantas melambaikan tangan di depan muka Ali.
"Woi...pak...pak...bapak lihat apa sih? Kaya liat hantu aja sampai melongo gitu?" Tanyanya pada Aliando.
*kan lo hantunya....batin si author...loh...wkwk...*
"Ghincel...untuk yang kesekian kalinya saya peringatkan kamu. Atur cara bicara kamu. Saya pikir kamu cukup berpendidikan tapi nampaknya kamu masih perlu ambil kelas kepribadian"
Begitulah Ali yang suka berbicara apa adanya. Suka ya suka, klo tidak ya tidak...namun cara yang seperti ini yang kadang tanoa disadari menyakiti hati orang lain.
Tepuk tangan riuh rendah dari para tamu ini sebagai tanda pujian yang diberikan untuk dua sejoli ini. Prilly tampak begitu menikmati malam ini bersama Billy, meskipun sesekali matanya juga bertemu pandang dengan Aliando.
Billy pun tak mau tau mana pria yang benama Aliando itu, yang jelas cowo berjambul dan cakep ini FOKUS pada pasangannya malam ini.
Kesal dengan pemandangan ini, Ali memutuskan untuk pulang terlebih dulu. Ghincel yang merasa tidak diperhatikanpun tampak sangat kesal.
* * *
3 bulan tak terasa udah berlalu. Saatnya pengumuman pemenang Entrepreneur Sejati.
Dari penilaian secara keseluruhan, reders pasti udah bisa tebak donk siapa yang paling perfect...
Dari keseluruhan peserta dengan usaha masing2 yang dibuka, mulai dari buka gerobak donat, ternak ayam, stall (lapak) souvenirs, toko baju (punya Ghincel) sampai beberapa cafe dengan keunggulan masing2, cukup mempersulit pengawas untuk menentukan pemenangnya.
Keuntungan terbesar diraih oleh Prilly dan posisi kedua Bryan cowo Iren, serta Ghincel yang ketiga.
Selama pengumuman berlangsung dan disertai dengan diskusi, Aliando sesekali menatap Prilly dengan insentif. Jangan kalian pikir dia sudah ga ngebully Prilly. Bullyan itu masih dilakukannya tapi dengan alasan yang berbeda, GENGSI. Ya CEO ini gengsi mengakui ketertarikannya ke Prilly
Tak kekurangan akal Ali langsung mendelegasikan tugas sebagai kepala cabang Merlion TV milik Mega Corp. Dan pastinya agar Prilly lebih dekat dengan dia.
Tapi jawaban Prilly mengejutkannya karena tawaran itu ditolaknya mentah2 dengan alasan dia hanya ingin tau sampai dimana kemampuannya dalam mengelola sebuah usaha...
Yach meskipun posisi itu ditolaknya dan diserahkan ke Ryan. Prilly yang laporan keuangannya terbaik mendapat kesempatan melanjutkan master ke London. Dengan catatan terikat secara dinas, lulus menempati posisi Financial General Manager di Mega Corp.
*
*
*
Dan apakah Prilly menerima second choice ini? Saksikan di layar tancap didekat rumah anda wkwk... Yg tau layar tancap brarti anda hidup di jaman saya akakak....
YOU ARE READING
ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)
RandomUNIK...satu kata yang bisa jadi gambaran dari cerita ini. Masih muda, berbakat dan berprestasi. Penampilan bukanlah segalanya. . . Namun prestasi merupakan segala gala nya. Prilly Nadine Latuconsina dan Aliando belliam Syarief. Keduanya tak pernah t...