"Ryan udah saya beri tau dan dia nanti pasti datang. Saya kesini mau jemput kamu karena saya tau kmu bakal butuh tumpangan."
"Maksud bapak dengan kata tumpangan apa?" Tanya Illy.
"Maaf maaf saya tidak bermaksud apa apa, maksud saya kamu berangkat bareng saya untuk ketemu mama di Gedung Mega Tower. Saya ngga mau terjadi apa2 sama kamu seperti peristiwa kemarin."
"Oh...tapi saya tidak semengenaskan itu pak. Beri saja alamatnya nanti jam 7 saya sampai ke tempat itu." Timpal Prilly dengan pasti.
"Tapi Pril, scooter kamu kan masih belum ketemu. Ntar kesana naik apa? Trus pulangmu gimana?
"Sudahlah pak, jangan pikirkan saya sampai segitunya. Saya yakin kali ini bisa jaga diri"
Karena Prilly bersikeras mau berangkat sendiri maka Aliando memutuskan untuk meninggalkannya. Prilly tak habis pikir kenapa bos besar seperti dia suka sekali mengurus segala sesuatu sendiri. Bukannya dia bisa suruh manajernya atau siapa kek gtu buat kasi info2 sepele seperti ini.
Prilly masuk ke dalam kamarnya dan meminta saran pada Iren sahabatnya. Dia bingung harus berpenampilan bagaimana, secara yang mau ditemuinya adalah mama dari CEO muda ini. Bagaikan buah simalakama aja, kalau polos ntar dia mempermalukan dirinya sendiri dan CEO itu, klalau dia rubah penampilan terlalu banyak musuh papanya di Singapore kan sedang berusaha meneror dan menculik dia. *blom tau kan apa kerjaan papa Prilly......wlee
"Kalau menurutq Pril, lo tetep tampil biasa saja ngga apa2 tapi jangan pakai flat shoes ya...biar elegan dikit....dikit sih tapi." Saran Irene.
"O.k deh gue ikut saran lo. Tapi anterin aku ya Ren. Dia tadi mau nganter aq tapi kutolak."
"Aduhhh....sory Pril malam ini gue udah janji mau dinner sama mama aku, coz grandma aq dateng. Jadi ga bisa diganggu gugat. Dengan sangat terpaksa lo harus keluarin noh Mercedez Band kamu." Kata Irene sambil menepuk jidatnya.
*
*
Yah apa boleh buat, semua apa kata Irene dituruti oleh Prilly. Malam ini dia tampil sedikit lebih beda, sedikittt.... . Span warna ungu tua pas selutut dan blouse lengan panjang berbahan sutra warna pink polos membalut tubuh sintalnya. Dengan heels warna pink senada dengan blouse yang dikenakannya. Wajah...masih saja dengan cempolnya bedanya cempol kali ini seperti pramugari punya jagi ya agak beda juga, wajahnya disapu dengan make up tipis...
*
*
Mercedez Band warna putih siap dikeluarkan. Kunci diambilnya dari dompet berwarna ungu sama seperti span yang dikenakannya. Simple sih tapi sempurna. 'Mega Tower 15 floor' Prilly siap mengarah kesana. Sesampainya disana di tempat parkir dilihatnya mobil Ryan dan Ghincel, ouw rupanya Ghincel turut diundang.....baiklah kalau begitu.
*
*
Saat hendak masuk ke lift, seorang laki laki nampak terburu buru dan menubruknya dari belakang.
"Aauuww...." Teriak Prilly
"Maaf...maaf saya sedang terburu buru....ma...."
Laki2 itu memegagang Prilly yang hampir terjatuh. Tapi cengo ketika melihat siapa wanita dihadapnnya ini begitupun sebaliknya.
"Pak...pak Aliando...hati2 donk kalau jalan" dag dig dug....jantung Prilly sepertinya berdetak kencang ketika bertemu pandang dengan lelaki ini.
"Prilly ini kamu? ini benar2 kamu?" Aliando tampaknya terhipnotis dengan penampilan Prilly malam ini, apalagi dengan parfum fruitty yang menusuk hidungnya ini.
YOU ARE READING
ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)
De TodoUNIK...satu kata yang bisa jadi gambaran dari cerita ini. Masih muda, berbakat dan berprestasi. Penampilan bukanlah segalanya. . . Namun prestasi merupakan segala gala nya. Prilly Nadine Latuconsina dan Aliando belliam Syarief. Keduanya tak pernah t...