Utusan lagiii...

709 39 0
                                    

*Bila cinta ini salah....hatiku tetap untukmu...tapi kenyataannya parah....dirimu tak pernah untukku...*

Sepertinya penggalan lirik lagu diatas pas dan cocok untuk kelanjutan pada part ini.

~~~~

"Iya benar...anda siapa?" Tanya Prilly keheranan dengan makhluk aneh dihadapannya ini. Sosok lelaki botak pake topi. Kemeja kotak dan celana pendek dan sneakers warna ngejreng....
.
"Perkenalkan saya Eric, saya asisten pak Aliando, lebih tepatnya posisi saya seperti asisten artis gitu, bukan asisten yang kantoran. Tapi tetep aja saya ikut ngantor. Pasti jarang lihat saya ya bu Prilly, karena saya cuti hampir satu tahun, kangen mak bapak saya...nah...nah..."
.
"STOP...nah...nah...sekarang masuk dulu baru lanjutin nyerocosnya pak E...Err siapa tadi?" Tanya Prilly.
.
"Erick bu....Erick...nah saya lanjutin nih ya bu yang tadi. Saya cuti setahun balik ke kampung. Selain kangen mak bapak saya, saya kangen sapi sama kambing saya bu...saat saya mau pulang tuh sapi ma kambing kan hamil ya saya tungguin dulu mpe mereka lahiran bu...abis itu saya tinggal, biar bayi2nya bisa jadi hiburan mak bapak saya" cerocosnya sambil jalan masuk ke apartemen dan duduk di sofa empuk Prilly.
.
"Ouw...tunggu dulu ya Erick saya panggilkan pak Ali dan anda mau minum apa?"
.
"Apa aja boleh asal jangan air putih, teh maupun kopi.."
.
"Yeee itu ma sama aja...bilang aja minta sirup ato soft drink gitu..." Sahut Prilly agak dongkol2 gimana gitu.

~~~~

Prilly mengetuk kamar Aliando. Namun ngga ada jawaban dari dalam. Setelah sekitar 15 menit mengetuk pintu akhirnya sosok pria ganteng itu keluar juga dari kamarnya. Sepertinya dia sedang tidak sehat, wajahnya merah bak kepiting rebus, tapi kali ini bukan karena blushing, malu atau apa, tapi karena demam yang tinggi. Kalau bisa digambarkan mungkin dari hidung dan telinganya ini nyembur asap saking panasnya.
.
"Kak...ada yang cari tuh, namanya Erick. Jauh2 dari Indonesia ke London cuma buat kamu loh..."
.
"Eehh....eehh...Pril...aku...aku ngga kuat nih Pril, kepalaku berat sekali." Kata Ali sambil menunduk dan masuk kembali serta merebahkan tubuhnya ke kingsizenya tadi. Prilly tau benar pasti Ali sakit, disentuhnya kening Ali. Panasnya tinggi...
.
Saat prilly hendak berlalu dan mengambilkannya obat, Ali malah meraih tangannya, hingga prilly hampir jatuh menindih dadanya yang bidang.
.

"Pril...aku hanya butuh kamu...kamu Pril"
.
Untuk beberapa saat mata mereka saling beradu....dada merekapun bergetar lebih cepat, secepat kereta api uap. Meski dalam hati Prilly senang karena tujuan utamanya untuk menaklukkan hati Aliando ternyata cukup mudah dan tidak perlu perjuangan yang begitu keras. Namun di sisi lain dia sendiri bingung dengan perasaannya kenapa dia juga ikut2an jadi menyukainya?
.
"Kak....kamu panas aku kompres dulu deh...dan itu ada asisten kamu Erick datang. Aku suruh masuk kesini saja ya" Kata Prilly mengalihkan pembicaraan.
.
"Please Pril...beri aku jawabannya. Hati ini udah tertambat ke kamu..." Katanya sambil memegang tangan Prilly dan mengelus pipinya yang lembut. Sungguh sentuhan yang sangat lembut hingha membuat Prilly terpejam, dan dia adalah cowo pertama yang berani menyentuh pipinya.
.

"I'm so sorry.....jangan sekarang kak. Banyak yang harus kita pikirkan lebih dulu." Katanya sambil melepaskan genggaman Ali perlahan.

.
Aliando tampak sedikit kecewa dan mengiyakan apa kata Prilly tadi.

~~~~

Sesungguhnya Erick datang bukan untuk membawa kabar gembira. Erick menyampaikan ke Ali bahwa nyonya Resi benar2 tidak menyukai kedekatan mereka, apalagi setelah tau latar belakang Prilly. Namun Ali menyimpan ini rapat2.
.
Bahkan dia tau Erick adalah asisten terbaiknya yang bisa dipercaya, maka Ali minta selama seminggu ini dia ingin menghabiskan waktu bersama dengan Prilly dan menebus kesalahannya kemarin saat dia mencuri first kiss nya.

~~~~

Sungguh satu minggu yang tak terlupakan. Bagaimana tidak? Ali begitu memanjakan Prilly, mulai dari menemaninya belanja, belajar bersama dan bersenda gurau hingga tidak ada kata jaim lagi diantara mereka.
.
Waktu dilewati dengan sangat menyenangkan, meskipun demikian Prilly tak pernah memberi jawaban dari pernyataan cinta Ali.
.
Bagaimana dengan Billy? Ya Billy bagaikan iklan yang datang ke London dan sekedar menjadi selingan, pasalnya waktu Prilly tetap banyak dihabiskan dengan Ali.

~~~~

@Heathrow Airport
.
Tiba saatnya Ali pulang. Erick sudah siap menemaninya. Prilly mengantarnya hingga didepan pintu masuk untuk boarding pass.
.
Jujur dia gelisah, kehadiran Ali selama seminggu cukup memberi warna dalam hidupnya. Demikian juga dengan Aliando. Ditatapnya gadis didepannya ini dalam2 dan berharap beberapa patah kata keluar dari mulutnya. Tapi tak sepatah katapun yang menjadi harapannya keluar dari bibir mungil itu...
.
"Pril...kamu berhasil membuatku galau...aku tak tau harus bilang apa lagi. Apa mungkin cintaku ini salah?"
.
"Tak ada yang salah kak....biar waktu yang menjawabnya. Maaf jika aku belum bisa memberi jawaban yang sesuai dengan isi hatimu. Karena hatiku....sebenarnya...." Prilly menatap lelaki didepnnya ini dengan mata berkaca2 dn tak dapat melanjutkan perkataannya....
.
Karena wajah keduanya semakin
Dekat....
Dekat....
Dan makin dekat, hingga hati keduanya menyampaikan pesan ke otak dan mentransfer ke bibir mereka, hingga bibir mereka menyatu dalam satu sapuan kehangatan, yang menyalurkan rasa cinta yang tak dapat diungkapkan....
.
Ciuman itu bukan jawaban dari pernyataan Aliando. Tapi sebenarnya cukup mewakili perasaan masing2. Berpisah dalam galau...membuat Prilly berdiri terpaku menatap kepergian Aliando, begitupun Ali, melihat buliran bening yang jatuh itu membuatnya ingin menepis semuanya....tapi mungkin memang saat ini waktu belum berpihak kepada mereka.

�Bz1�u�


ITU AKU DULU (completed with 2 missing parts)Where stories live. Discover now