Chapter 1

6.4K 472 10
                                    

Kulangkahkan kakiku menuju pesawat rute Paris - London. Ketika aku sudah sampai diatas pesawat, aku pun mencari kursi penumpang sesuai dengan boarding pass milikku.

Dan, akhirnya ku temukan juga. Dibagian tengah pesawat dan di bagian luar.

Aku pun menyetel profil ponselku menjadi 'Mode Penerbangan'.

Aku tidak ingin mematikan ponselku, karena nanti aku akan mendengarkan musik sambil membaca novel yang aku baru beli di bandara tadi.

Setelah beberapa lama, akhirnya beberapa orang pramugari pun mempraktekkan prosedur keselamatan.

Aku bahkan hafal gerakannya karena aku sudah sering naik pesawat. Dan, aku juga ingin jadi pramugari. Tapi, orang tuaku tidak mengizinkannya. Tapi, itu tidak masalah buatku.

Aku pun mengeluarkan headset dari tas yang melingkar di leherku dan menyambungkannya ke ponselku dan mulai memutar lagu. Sebelum memutar lagu, aku pun menyetel lagu yang isinya semua adalah lagu One Direction.

Ketika lagu pun dimulai, aku pun mulai membaca novel dan bersamaan semuanya itu, pesawat yang aku tumpangi pun boarding.

~~~

Setelah menempuh perjalanan udara, aku pun turun dari pesawat dan memasuki kawasan bandara.

Aku pun melihat kedai roti yang juga menjual kopi hangat cappucino kesukaanku. Aku pun membelinya. Ya, sebagai pengganjal perutku untuk perjalanan ke tempat tujuanku selanjutnya.

Oh, ya. Aku hampir lupa. Aku harus mengecheck ponselku. Mungkin ada pesan dari seseorang. Yaitu pamanku. Dan, apa yang aku pikirkan terjadi. Sebuah SMS masuk di ponselku.

'Vanessa, paman sudah ada di pintu kedatangan. Cepatlah keluar. Sebelum pamanmu ini berkarat karena menunggumu.'

Aku pun tersenyum membaca pesan itu. Pamanku, Simon memang suka bercanda. Pamanku hidup bersama istrinya tanpa dikaruniai seorang anak. Maka dari itu, pamanku sudah menganggapku seperti anaknya sendiri.

Aku pun berjalan keluar. Alu melihat pamanku sedang menelpon seseorang. Yang jelas bukan aku yang ditelponnya.

"Paman!" panggilku setengah teriak.

Pamanku pun berbalik dan tersenyum menatapku. Dan, pamanku menyudahi pembicaraan teleponnya.

"Hi, my sweetie girl." sapa pamanku sambil memelukku. Aku diberi julukan itu sejak aku kecil. Dan sampai sekarang, julukan itu masih melekat dalam diriku.

"Paman, ayo kita pulang. Aku sudah tak sabar bertemu bibi." ujarku dan akhirnya pamanku mengangguk.

~~~

Tak lama kemudian, sekitar 45 menit dari bandara, mobil yang pamanku kemudi ini berbelok di sebuah rumah yang bagus. Melihat rumah ini, aku jadi teringat model rumah Kevin di film Home Alone.

Aku pun turun dari mobil. Dengan bantuan pamanku membawa koperku, kami sampai di depan pintu.

Dan, bibiku membuka pintu. Aku langsung memeluknya. Aku langsung memeluknya.

"Kau sudah besar sekarang. Tambah cantik." kata bibiku memuji diriku. Aku hanya bisa tersenyum.

"Makan malam sudah siap. Ayo, kita makan bersama." ajak bibiku.

Akhirnya, kami pun makan malam bersama.

—————

Setelah makan malam, paman dan bibiku mengajakku mengobrol.

"Vanessa, pamanmu memintamu untuk liburan di London dengan satu tujuan." ujar bibiku.

"Tujuan?" tanyaku keheranan.

"Kau tahu One Direction?" tanya pamanku.

Mendengar nama itu, aku langsung menjadi bersemangat. "Ya. Karena paman, One Direction bisa terbentuk."

Pamanku mengangguk. "Untuk itu, paman meminta bantuanmu."

"Bantuan apa paman?" tanyaku.

"Untuk menjadi asisten mereka. Hanya sementara, sampai batas waktu yang aku tentukan." ujar paman.

Mataku langsung menatap pamanku dengan tidak percaya. Aku tak menyangka, aku diminta bantuan untuk menjadi asisten... The Boys?.... One Direction?

"Bagaimana, apakah kau setuju?" tanya bibiku.

Tanpa pikir panjang, aku langsung mengangguk. "Of course, aku mau. Lagipula, aku juga ingin bertemu dengan mereka."

Paman dan Bibi langsung tersenyum menatapku.

"Aku akan mengantarkanmu ke rumah mereka besok. Dan, kau akan tinggal disana." ujar pamanku.

Aku langsung mengangguk dan mengucap terima kasih.

Akhirnya, aku bertemu dengan mereka. Aku sudah tak sabar menunggu hari esok.

Aku pun menuju kamar tamu yang disediakan oleh paman dan bibiku untuk malam ini.

Dan setelah itu, aku akan tinggal dan menjadi asisten One Direction. Walaupun sementara, aku sudah sangat senang.

Semoga liburan ini menjadi yang terbaik bagiku.

Semoga.

—————

Bagaimana dengan part ini? Kurang puas? Ada yang kurang? Bagus?

Dan... jangan lupa vomments-nya....

Dan, sebagai informasi... cerita ini menggunakan 'Vanessa POV'

Oke, sekian dulu part ini. Dan, selamat membaca part selanjutnya...

Me & One Direction [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang