Chapter 18

2.5K 217 1
                                    

Aku pun terbangun karena mendengar suara berisik. Aku melihat sekelilingku dan melihat lima orang yang bisa dibilang sedang berdebat.

"Niall, Louis! Hapus foto itu!" ujar Harry dengan wajah serius.

"Tidak mau! Kapan lagi aku bisa mengambil gambar.. romantis ini." ujar Niall lalu ber high five dengan Louis.

"Harry, itu hanyalah sebuah foto. Kau jangan sampai marah begini." ujar Zayn.

"Ya, memang. Tapi, kalau mereka share foto itu bagaimana? Dan, bagaimana dengan Vanessa? Dia pasti akan marah." ujar Harry.

Aku? Marah?

"Begini, Niall dan Louis boleh menyimpan foto itu. Tapi, dengan satu syarat. Jangan post foto itu." ujar Liam menengahi.

Aku pun langsung membuka sabuk pengamanku lalu menuju ke arah mereka.

"Guys, kenapa kalian ribut-ribut?" tanyaku.

Mereka terkesiap. Mereka terkejut melihatku.

"Niall dan Louis jahil pada Harry." ujar Gigi yang baru bergabung.

Aku tak mengerti. "Jahil apa?"

Tiba-tiba, Danielle mengambil ponsel Niall dari tangan Louis lalu menunjukkan sesuatu di ponsel itu.

Aku pun terkejut melihat foto itu. Foto itu diambil waktu aku tidur di pundak Harry. Dan, Harry juga tertidur di atas kepalaku. Oh, God!

"Kalau dilihat, posenya romantis juga." goda Sophia.

"Kalian jadian saja." ujar Gigi yang membuatku kaget.

Jadian. dengan. Harry? Itu mustahil. Sampai kapanpun, aku tak akan bisa jadian dengan Harry. Dia itu artis, sementara aku hanya asisten.

"Bagaimana, kau setuju?" tanya Selena tiba-tiba. Aku pun tersadar dari khayalanku. Aku mengatur napasku.

"Umm, maaf. Aku harus ke toilet." ujarku langsung lari ke toilet pesawat.

Di dalam toilet, pikiranku melayang pada perkataan Gigi tadi. Dan, pikiranku melayang disaat aku mulai tidur di pundak Harry. Aku merasa sesuatu yang aneh dalam diriku. Perasaan ini sama persis ketika aku mulai jatuh cinta dengan Dylan dulu.

Wait. Jangan-jangan, aku jatuh cinta dengan Harry? Oh, Vanessa. Kenapa kau berpikir seperti itu? Biarpun kau memiliki perasaan padanya, kau tidak akan bisa memilikinya.

Ya, biar kuulangi. Mustahil bila aku jadian dengan Harry.

Vanessa, tenangkan pikiranmu. Jangan berpikir sejauh itu. Nanti kau akan patah hati. Dan menyembuhkannya sangat sulit. Fokuskanlah pikiranmu di pekerjaanmu.

Aku pun keluar dari toilet itu dan berusaja bersikap sewajarnya, supaya tak ada orang yang curiga.

~~~

Hari ini, kami bersiap-siap untuk menghadiri salah satu acara penghargaan yang diadakan di siang hari. Ketika kami keluar rumah, uncle Simon datang menghampiri kami.

"Hi, Uncle." sapa kami.

"Oh, ya. Kalian akan berangkat sekarang?" tanya Simon. Kami mengangguk. "Tapi, Vanessa tidak bisa ikut acara ini."

Me & One Direction [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang