Chapter 3

4.2K 379 6
                                    

Aku pun melihat jam di ponselku. Jam 13.00 . Aku merasa perutku sudah meraung-raung minta makanan. Aku pun turun dari kamarku dan menuju ruang makan.

Aku pun melihat The Boys sedang bersiap-siap. Sepertinya mereka mau pergi.

"Vanessa, kau lapar?" tanya Zayn ketika aku sudah sampai dibawah.

Aku pun mengangguk. "Yeah..." Aku menjawab singkat.

"Kalau begitu, ikut kami. Kami akan makan siang di restoran. Kalau kau tidak keberatan." ujar Louis.

"Tentu saja tidak!" ucapku semangat. "Uhm... maksudku... kalian boleh mengajakku makan."

Shit! Kenapa aku tadi bicara semangat sekali? Oh, Vanessa... kau membuat malu dirimu sendiri.

"Kita akan ke restoran dimana semua makanannya lezat." ujar Niall.

"Semua restoran kau bilang semua makanannya lezat. Jadi, kita ke semua restoran. Begitu?" tanya Harry.

Semuanya tertawa. Niall menggaruk kepalanya sendiri. Aku pun tersenyum kecil. Yang aku tahu, Niall hobi makan. Dan, itu sudah terbukti jelas dihadapanku sekarang.

"Sudahlah.. kita sebaiknya pergi sekarang. Let's go!" ujar Liam.

Dan kami pun pergi untuk makan siang.

~~~

Semua pun sudah duduk di mobil. Aku disuruh, maksudku diminta untuk duduk di depan bersama Niall yang memegang kemudi. Dengan tujuan agar aku bisa lihat kota London.

Lima belas menit kemudian, kami pun sampai di restoran. Ya, restoran itu sangat ramai. Sampai-sampai The Boys menyamar dengan menutup wajah mereka.

Kami pun duduk di dekat jendela. Lalu, pelayan pun datang dan membawa menu. Kami pun memesan makanan. Lalu pelayan pun pergi.

"Vanessa?" panggil Louis.

Aku pun yang baru saja ingin melihat keluar jendela langsung menoleh ke arah Louis.

"Ya?" tanyaku.

"Sejak kapan kau menyukai One Direction?" kini Liam yang bertanya.

"Sejak kalian masih di X-Factor. Waktu itu pun aku masih lumayan suka. Dan, seiring berjalannya waktu sampai sekarang... Ya, kalian bisa lihat sendiri kan?" jawabku sambil menatap mereka.

"Ya, waktu dulu kami sangat berterimakasih kepada pamanmu karena telah menjadikan kami satu grup." ujar Zayn.

"Dia itu sangat baik kepada kami. Aku bersyukur telah dipertemukan dengannya." sambung Harry.

Aku sedikit tersentuh mendengar ucapan mereka. Ternyata, pamanku sangat berarti buat mereka.

"Dan, oh ya Vanessa. Diantara kami, yang mana yang kau suka atau yang paling kau idolakan?" tanya Niall.

Aku pun berpikitr sejenak. "Aku mengidolakan kalian semua. Aku sangat suka penampilan diatas panggung. Dan itu membuat aku berkhayal, andai saja aku mempunyai saudara seperti kalian. Tapi, itu hal yang gila dan bodoh. Jadi, aku melupakannya.

"Maaf kalau aku bertanya, kau mempunyai saudara?" tanya Harry.

"Tidak. Waktu aku kecil, kakak ku meninggal karena jadi korban tabrak lari. Dan ketika aku mengunginkan seorang adik, aku baru mengetahui kalau... ibuku tidak bisa lagi mengandung." jawabku sambil tersenyum tipis.

"Maafkan aku telah bertanya kepadamu." ujar Harry.

"Tidak masalah. Sudah banyak orang yang bertanya hal itu dan kalian adalah orang ke sekian kalinya yang bertanya tentang itu. Jadi, tak usah merasa bersalah. I'm fine." ujarku.

Kami pun mengobrol sampai makanan kami pun tersaji. Spaghetti with Barbeque Sauce dan Orange Juice menjadi makan siang kami. Makan siang pertamaku bersama One Direction.

Jujur saja, aku masih rasa ini adalah hanya sebuah mimpi. Ya, maklum aku baru beberapa jam bersama mereka. Nantinya juga aku akan terbiasa dengan mereka.

Dan akupun akan menyiapkan diriku untuk mengatur The Boys dalam tour mereka yang sudah dijadwalkan.

Aku harap, semoga aku berhasil dan bertahan.

Semoga.

~~~

Malam hari, aku melihat semua jadwal tour One Direction. Wow, sangatlah padat. Tapi aku sangat salut kepada mereka. Walaupun jadwal mereka sangat padat, mereka tetap menampilkan yang terbaik dalam setiap konsernya. Aku bangga mempunyai idola seperti mereka.

"Minggu depan tour di New York." gumamku. Aku pun mengangguk.

Pamanku sudah memberikan nomor ponselku ke pengurus konser di tiap tempat konser, agar mereka mudah menghubungiku jika ada sesuatu hal yang ingin disampaikan.

Aku pun akhirnya mengantuk. Aku pun berbaring dan memejamlan mataku. Tak lama kemudian, aku pun dibawa ke alam mimpi.

———

Hi guys!

Maaf ini agak pendek karena aku lagi sibuk untuk Natal.

Maybe.. besok aku gak update... jadi, aku ngucapin

Merry Christmas bagi yang merayakannya...

Semoga di hari Natal membawa kebahagiaan bagi kita semua. Aminn..

Eitts... jangan lupa vomments nya.. aku tunggu lho...

.
.
.
.
.

Next chapter...

Me & One Direction [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang