part 12 : Abstrak

1.1K 34 0
                                        

Abstrak.
Mungkin itu yang pantas kusebutkan untukmu
Bukan karena fisikmu,
Namun karena sikapmu yang tidak aku mengerti,
Walaupun aku selalu mencoba membaca pola fikirmu,
Mencoba mengerti isi hatimu,
Tak bisa, aku tak bisa.
Kamu sungguh tidak tertebak.
.
.
Entahlah,
Rasanya kamu terlalu tidak nyata.
Rasanya kamu terlalu jauh dari yang kuharapkan.
.
.
Bagaimana aku akan yakin?
Jika kamu tidak usaha meyakinkan.
Bagaimana aku akan percaya?
Jika kamu hanya begitu-gitu saja.
Bagaimana aku akan nyaman?
Jika kamu tidak melakukan apapun.
.
.
Untuk menuntut mu menjadi seperti yang kumau,
Rasanya aku tidak bisa
Kamu adalah kamu,
Kamu bukan bayanganku yang harus seperti aku,
Kamu bukan cerminku.
.
.
Aku takut jika harus meminta perubahan sikapmu,
Nantinya aku akan kecewa jika memang kamu tak bisa
Nantinya kamu akan kecewa juga jika memang aku tetap tak nyaman.
.
.
Nyamanku belum dapat kutemukan dari dirimu.
Aku pun tak bisa memulai hubungan tanpa merasa nyaman dulu.
Aku tidak mau memaksa diriku, yang nantinya kamu lagi yang akan tersakiti.
.
.
Mungkin hati ini hanya ingin sendiri saat ini,
Hati ini ingin menikmati masa-masa kelabu ini,
Hati ini belum mampu ditempati kamu,
.
.
Namun aku sangat berterimakasih,
Karena kamu sudah mau mengisi hariku saat ini,
Saat-saat dimana aku sangat membutuhkan seseorang mengobati hati.
Walaupun kamu belum menjadi sepenuhnya penawar hati yang kubutuhkan,
Tapi kamu sudah cukup hebat dalam memberikan pengertian,
Pengertian bahwa nyatanya aku belum siap, aku belum bisa, dan aku masih menikmati masaku.
.
.
Terimakasih sudah mengerti,
Maaf bila menyakiti,
Yang kulakukan bahkan untuk tidak menyakiti kamu lagi nantinya,
Kamu tahu itu, tuan abstrak.

Dont Know What And Why~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang