part 21 : I Miss The Old Days

617 18 0
                                    

Masa laluku,
Bukan, bukan kamu yang ingin aku bicarakan saat ini,
Hari ini, aku sedang memutar memori otakku saat belasan tahun lalu..
.

I miss the old days,
Ya, itu judul yang tepat..
Selain rindu kamu, aku sedang rindu masa kecilku saat ini,
Aku ingin beralih pada masa-masa kecilku dulu yaa, tuan..
.

Apa kabar sahabat kecilku?
Masihkah kalian ingat aku?
Untuk beberapa nama yang masih aku ingat,
(Deni, Sintia, Fajar)
Kalian yang entah dimana sekarang,
.

Sebelum aku menceritakan mereka,
Aku ingin bercerita tentang hidupku, dulu.
Maha besar Tuhan yang telah membalikkan keadaan hidupku,
Kalau diingat-ingat, dulu..
Ah entahlah, rasanya kisah hidupku tidak sebahagia anak-anak lain..
Yang bebas meminta mainan atau jajanan apapun..
Yang tinggal menangis ketika permintaan tidak dituruti,
Tapi aku tidak bisa seperti itu,
Aku saat itu sudah menyadari keadaan keluargaku,
Keadaan orang tuaku dulu, tak semanis sekarang,
Ya. Begitulah masa kecilku,
Walaupun kami tidak terlalu jatuh,
Tapi aku tetap tidak bisa bermanja-manja seperti mereka..
Namun sungguh besar Kuasa-Nya..
Karena doa, kesabaran dan usaha orang tuaku yang tak kenal lelah,
Kami menjadi lebih baik saat ini..
Alhamdulilah..
.

Aku rindu masa itu,
Saat aku hanya memikirkan cita-cita tanpa memikirkan cinta..
Saat kita saling berlari dan berkejaran tanpa mengetahui apa itu perpisahan..
Saat kita bermain tak kenal waktu sampai pulang ketika di panggil untuk makan atau tidur..
.

Aku rindu Deni..
Sahabat kecilku sedari TK,
Kami sering bertengkar,
Namun dia sering juga menjagaku,
Dia orang yang sering berbagi apapun denganku,
Entah mainannya atau jajanan yang dia beli,
Mungkin dia juga tahu keadaanku saat itu..
Layaknya seorang kakak pada adiknya..
.

Persahabatan kami cukup lama,
Sampai pada suatu hari,
Ia harus kehilangan ayahnya selagi kami tidak mengerti apa itu kata "pergi" yang sesungguhnya..
Setelah beberapa waktu, ia pergi dari kota Jakarta,
Memulai kisah hidup baru pada kota baru,
.

Aku tidak pernah mendengar kabarnya,
Sampai suatu hari kami mendapat kabar,
Bahwa Ibunya pun telah dipanggil Tuhan juga seperti Ayahnya..
Oh ya Tuhan,
Teringat ibunya yang sangat baik pada keluargaku dulu,
Ibunya sering sekali membantu kami,
Apalagi saat aku merengek meminta jajan pada mamah,
Dia membelikan apa yang aku mau saat itu,
Aku selalu mengingatnya..
.

Ya tuhan,
Jagalah sahabatku Deni dimanapun dia berada,
Cobaan yang dia hadapi benar-benar berat, bahkan aku tidak ada di sampingnya saat dia terpuruk,
Aku hanya bisa berdoa, deni..
Maafkan aku..
.

Aku rindu kamu Sintia,
Ya, kamu teman koki masa kecilku,
Kita selalu memasak menu-menu restoran mewah dengan peralatan kecil yang kita punya..
Kita selalu berimajinasi berbicara layaknya orang dewasa yang terkenal saat itu,
Berlagak seperti penyanyi, menjadi dokter, bahkan terkadang berimajinasi menjadi mamah-papah dengan boneka-boneka kita..
Ah aku sedang tertawa kecil saat mengingat hal bodoh itu..
Tapi kitapun akhirnya berpisah karena kamu memiliki rumah baru..
.

Aku rindu Fajar,
Yang satu ini, dia orang yang aku sukai pertama kali dalam hidupku..
Wow, tunggu, aku masih sangat kecil waktu itu,
Aku belum memahami apa itu suka,
Yang aku tahu, dia jago bola, pintar, dan manis. Dan aku suka. Hahaha..
Memalukan memang, ah sudahlah bodoh sekali rasanya..
.

Dia pun akhirnya pindah ke kampung asalnya,
Karena keluarganya mengalami musibah,
Ayahnya di PHK dari kantor,
Dan setelah pindah, sama seperti yang lain aku tidak tahu kabar mereka..
.

Miris memang,
Harus terpisah dari mereka sahabatku,
Namun saat itu aku hanyalah anak kecil yang tidak mengerti apa itu "pergi"
Dan sekarang aku hanya bisa Rindu..
.

Sekarang hidupku jauh lebih baik,
Bahkan dulu pun mungkin tidak seberapa dibandingkan orang lain,
Nikmatmu ya Tuhan,
Sungguh tidak terhitung..
Janjimu pasti,
Aku yakin itu..
.

And Now,

I miss the Old Days..
When I just play and play,
And never think about love and hurt...

Dont Know What And Why~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang