part 27 : Ketika Jatuh Cinta Tanpa Alasan

643 18 0
                                        

Aku tidak bisa tidur malam ini,
Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam otakku..
Siapkah aku memulai lagi pada cinta yang dulu memutuskan pergi?
Siapkah hati ini untuk kembali ditempati oleh orang yang dulu melukis tawa namun menyakiti?
.

Tidak bisa aku bohongi,
Perasaanku masih selalu sama untukmu, tuan.
Getarannya bahkan masih ada,
Masih ada ketika aku melihat garis coklat mata itu..
Masih ada ketika aku bersandar dibahu itu..
.

Haruskah aku kembali pada masa kita?
Aku memang merindukannya,
Banyak kenangan manis yang kita lalui,
Sungguh aku rindu masa itu..
.

Otakku mengingat kembali kenangan yang terbungkus rapi,
Saat-saat dimana aku dan kamu memutuskan menjadi "kita".
Saat-saat dimana aku dan kamu saling berusaha yang terbaik.
Saat-saat dimana aku dan kamu tidak di masa ini,
Ya. Yang saat ini keadaannya sudah jauh berbeda..
.

Tapi aku kembali berpikir pada garis positifku..
Kalau tidak pernah ada luka, mungkin kita tidak akan tahu apa itu cinta yang sebenarnya.
Kalau tidak pernah ada pergi, mungkin kita tidak akan tahu apa itu ketulusan dalam menunggu.
Kalau tidak pernah ada salah, mungkin kita tidak akan tahu apa itu kebenaran dalam pilihan.
.

Setiap manusia sering melakukan kesalahan,
Termasuk aku dan kamu..
Akupun sudah memaafkan,
Namun memaafkan bukan berarti melupakan..
.

Benar kata orang,
Seandainya cinta memiliki tombol "hidup" dan "mati", pastilah tidak akan serumit ini..
Seandainya cinta dapat memilih pada siapa dia akan jatuh, pastilah akan kupilih orang yang tidak akan menjatuhkan hatiku..
Namun jangan salahkan cinta, tuan.
Salahkan aku yang hanya memiliki ketulusan, sehingga mudah menjatuhkan cintaku tanpa kata mati.
.

Bodohkah?
Tunggulah saatnya kamu merasakan.
Dimana kamu akan tersenyum tipis dan berkata,
Oh inilah rasanya,
"Jatuh cinta tanpa alasan"
.

Kepercayaanku mulai berjatuhan saat kamu ingkar janji, tuan.
Muak kah kamu dengan kata janji?
Lalu bagaimana dengan aku ini?
Bahkan ketika kamu ingkar,
Aku hanya dapat menatap mata itu..
Mata yang dulu membuatku yakin namun dusta ujungnya.
.

Percayalah,
Hariku sangat berat untuk melaluinya dalam garis senyuman,
Menutupi lukisan luka pada orang sekitarku,
Bertopeng bahagia agar tidak terlihat raut pedih.
.

Namun kembali lagi,
Aku menyerahkan segala rasa pada Tuhan.
Yang memberi rasa bukan tanpa alasan.
Walaupun aku dalam keadaan jatuh cinta tanpa alasan..
Tapi rasa sakit yang kuterima memiliki alasan..
Saat ini mungkin aku lebih kuat,
Dan Ia belum memberikan jawaban pula untukku, harus menerimamu kembali atau tetap berdiam pada rasa hambar ini.
Aku akan menunggu saat semua tanyaku terjawab oleh Tuhan..

Dont Know What And Why~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang