AWBU 2 : Hanya Tuhan Yang Tau

35.3K 2.1K 46
                                    

Mulmed : LEO-TAYA

I was a fool. I was a fool.
My regrets ware too late too.
I know that it can't be turned back
I know that I can't see you too. I was so wrong.
I'm so sorry

♪Stay - I'm a Fool

---------------------------------

Author POV

Seorang pria tengah duduk di salah satu coffee shop yang berada di sudut jantung ibu kota. Pria itu menyesap ice amaricano late yang dia pesan beberapa menit yang lalu. Sesekali pria itu melihat kearah pintu masuk untuk memastikan bahwa seseorang yang dia tunggu datang.

Matanya membentuk sebuah smile eye dan bibirnya melengkung ke atas. Pria bermata coklat itu tersenyum melihat seorang yang dia tunggu datang. Pria itu menarikkan kursi untuk orang istimewa yang dia tunggu dari tadi.

"Sudah menungguku lama, Mr. Leonardo?" wanita itu meletakkan tasnya dengan anggun di kursi sampingnya yang kosong.

Leo -pria itu- tersenyum tipis dan berkata, "Tidak ada kata lama untukmu, Miss Kate."

Wanita blesteran itu tersenyum anggun dengan telapak tangan yang menutupi bibirnya yang tipis. Di tempatnya Leo membuka map yang dia persiapkan untuk bertemu dengan tamunya ini. Tentu saja Kate adalah tamu istimewanya karena Kate akan menggunakan jasanya untuk membuat sebuah butik di Ibu Kota.

Kate merupakan anak dari seorang pengusaha asing yang sudah lama mendirikan perusahaan di Indonesia dan sekarang Kate akan membangun sebuah butik yang dia dirikan untuk usahanya.

"Jadi aku memiliki beberapa konsep terbaik untuk membuat sebuah butik di pusat kota." Ucap Leo dan mengeluarkan beberapa kertas hasil sketsanya dari dalam map yang dia bawa.

Leo menyerahkan sketsa itu kepada Kate dan wanita blesteran itu seperti melihat dan meneliti setiap detail dari sketsa Leo.
"Ya, kurasa ini yang unik dan cocok untuk butikku." Kate memilih satu dari empat sketsa yang dibuat Leo beberapa hari yang lalu.

"Good choice, Miss Kate." Senyum puas Leo mengambang di wajahnya. Dia berhasil lagi dan tidak perlu kesulitan untuk membuat sketsa lagi. "Jadi kita tinggal interiornya dan susunan letak perabot yang akan dipakai." Lanjut Leo.

"Hmm... Mungkin aku butuh bantuanmu untuk memilih interior yang bagus dan perabot yang cantik untuk membuat butikku terlihat indah." Kate mengedipkan sebelah matanya pada Leo. Oh tidak! Ini alarm bahaya untuk Leo. "Akhir pekan? Bagaimana?"

Leo bergedik ngeri sambil memandang Kate yang duduk berseberangan dengannya. "Jadi ajakan kencan, Miss Kate?" Tanya Leo dengan nada yang dibuat santai olehnya. Oh yah...tidak jarang beberapa wanita akan menggodanya ketika dia sedang sendiri ataupun jalan berempat bersama Adam dan Helena serta Isabella.

Kate tertawa lagi dan sekali lagi wanita itu menutupi bibirnya dengan telapak tangannya. "Kau benar-benar orang yang pintar, Mr. Leo." guraunya. "Jadi bagaimana?"

Leo tersenyum sinis dan memperlihatkan sesuatu yang berada di jari manis kananya. Sebuah cincin. Cincin yang terpasang tiga tahun lalu oleh wanita yang dia cintai. Cincin yang tidak bisa dia lepas bahkan mungkin tidak akan dia lepas.

"Aku sudah menikah, Miss Kate. Istriku akan marah jika dia melihat kita jalan berdua."

"Tapi...ku dengar kau..." ucap Kate terbata.

"Jangan percaya gossip, Miss Kate. Aku dan istriku tidak pernah bercerai." Jelas Leo tegas.

L♥R

After We Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang