You have fallen for me, fallen for me, melted in my sweet love
You have fallen for me, fallen for me, mesmerized by charming gaze
See my eyes you fell for me
See my eyes you have fallen for meI fall in love with you too Now I will confess I am in love with you
I fall in love with you too My heart says I am in love with you
See your eyes just look at me
See your eyes I love you♪Jung Yong Hwa (C.N. Blue) - You've Fallen For Me
Author POV
Langit yang cerah di hari minggu, sungguh menyenangkan jika semua orang bisa berjalan-jalan bersama dengan keluarganya. Seminggu setelah Leo sembuh, kini hubungannya dengan Ristaya belum menunjukan perkembangan yang signifikan. Mereka berdua menyebutnya sebagai teman, mungkin. Tapi tidak ada teman yang saling bergandengan tangan dan saling memeluk apalagi berciuman dengan panas. Tidak ada teman seperti itu!
Leo dan Ristaya sedang membereskan apartemen Leo yang sudah seminggu ini tidak ditempati. Leo memang berencana ingin menjual apartermennya, dia ingin hidup bersama ayahnya, karena sekarang hanya pria tua itu yang dimiliki oleh Leo.
Dibantu oleh Adam dan Helena, mereka mulai mengemasi beberapa barang yang memang di butuhkan oleh Leo. Tentu saja yang paling penting adalah pakaian, berlanjut dalam rak sepatu dan rak-rak yang berisikan beberapa jam tangan.
Semua perlengakapan Leo dikemas, mulai dari peralatan mandi sampai dengan peralatan kerjanya. Dia juga membutuhkan jasa pindah untuk mengangkut beberapa barang yang tidak bisa masuk kedalam mobilnya dan mobil Adam.
Sekarang di apartermen Leo hanya berisikan satu sofa berbentuk L, serta tempat tidur yang dia gunakan. Melihat kearah kamar yang dulu ditempati oleh Ristaya, hanya ada satu single bed yang dulu ditempati oleh Ristaya, dan selebihnya tidak ada lagi. Semua perlengkapan Ristaya raib, semenjak kepergian wanita itu 3 tahun silam.
"Selesai." Ucap Ristaya yang terlihat lelah. Dia merubuhkan tubuhnya pada sofa yang berada di ruang utama.
Leo terkekeh, dia mendekat kearah Ristaya, dia juga merubuhkan tubuhnya di samping Ristaya serta membawa wanita itu kedalam pelukkannya, "Kau lelah, huh?" Leo mengusap lembut pucuk kepala Ristaya. "Terima kasih." Ucap Leo pelan tepat pada telinga Ristaya.
Wanita itu tidak menjawab, dia tersenyum di balik tubuh Leo dan mengeratkan pelukkannya pada tubuh Leo. Tidak ada kepastian apa hubungan yang mereka jalani. Teman? Tentu saja tidak! sahabat? Mungkin! Kekasih? Tidak ada yang memulai percakapan tentang hubungan sampai dengan tahap kekasih.
Mereka berdua mengalir seperti air, membiarkan perasaan yang mereka rasakan menjadi satu. Ristaya tidak pernah menyuruh Leo untuk menetapkan status hubungan mereka, karena dia tahu luka hati tidak akan sembuh semudah penyakit karena virus.
"Hey...hey... Jangan menunjukan kemesraan kalian di depan anakku!" seru Adam yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihan pup dari Isabella.
"Cih! Kau saja sering menunjukan kemesraanmu di depan anakmu sendiri!" desis Helena tajam. Memang benar, Adam terkadang sering lost control sehingga sering mencium bahkan mencumbu Helena di depan Isabella.
Di tempatnya Adam besengut kesal, dia heran kenapa Helena sering sekali memarahinya, padahal jika mereka sedang berdua, Helena menjadi wanita yang sangat manis padanya.
"Ada apa dengan kalian berdua? Bertengkar di depan anak kalian bahkan tentang hal yang konyol." Leo menengahi aura permusuhan yang bersarang di mata Adam terhadap istrinya yang sedang berjalan kearah dapur.
"Ini semua karena kau dan wanitamu!" pekik Adam yang berlalu untuk memasangkan pempers dan juga memasang kembali baju yang akan digunakan untuk Isabella.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Break Up
Romance" Aku terlalu bodoh untuk medapatkanmu dan sekarang aku terlalu bodoh karena melepaskanmu yang sudah berada di genggamanku." -Leonardo Chandrajaya Cerita ini adalah sequel dari The Crazy Wedding. Jadi dimohon untuk membaca The Crazy Wedding sebel...