AWBU 11 : Terabaikan

27.1K 1.7K 54
                                    

To me, to me, why, why
When are you going to let me go?
You, you, why, why
My heart that once held you now have love thorns
I have love thorns

Are these the traces you left?
Will I not see you again? (Where you at?)
You, who I cannot touch
Should we stop for just a moment?
It hurts so much that I can't endure itu
Love thorns prick me (Kill myself)
So I won't forget you in this pain

♪ Winner (Mino & Taehyun) - Pricked

Author POV

"Adam..." lirih Ristaya.

Adam yang sedang di depan pintu hanya bisa melongo melihat sosok sahabatnya yang tiga tahun lalu mengundurkan diri tiba-tiba dan menghilang begitu saja. Kini sahabatnya itu berada di depannya, bahkan terlihat lebih cantik daripada tiga tahun yang lalu.

Adam melepas tangannya dari pegangan koper milik Leo, dia segera berhambur untuk memeluk Ristaya-nya yang sudah sangat dia rindukan.

"Ya Tuhan! Kau benar-benar!" peluknya sambil mengusap-usap rambut panjang Ristaya. Di belakang Adam, Ristaya tersenyum dengan meneteskan air mata. Adam yang dirindukannya berada di depannya sekarang.

"Apa kau bodoh? Kenapa kau pergi, huh?" Adam masih tetap memeluk tubuh Ristaya dengan sangat erat. Dia rindu wanita bodohnya, dia rindu ketika wanita itu mengganggu harinya dan dia sangat rindu wanita itu.

"Ehem..."

Helena berdehem untuk memecahkan suasana yang dianggap sangat intim olehnya. Cemburu? Oh yang benar saja! Pasti iya! Dia akui Adam sangat sayang padanya, tapi ketika melihat Adam yang tidak biasa memeluk seorang wanita di depannya membuatnya sedikit terasa 'panas'.

Adam dan Ristaya menoleh bersama, sadar dengan keadaaan, Adam melepas pelukannya kepada Ristaya dan menatap istrinya itu dengan terkekeh geli.

"Kau cemburu, Sayang?" godanya dan itu membuat Helena memalingkan wajahnya.
Ristaya mengerutkan dahinya, jika tidak salah dengar Adam baru saja memanggil Helena dengan panggilan 'Sayang'.

Ristaya sedikit menarik tangan Adam agar pria itu menoleh kepadanya, "Kau memanggil Helena dengan kata 'Sayang'?

Adam mengangguk meng'iya'kan ucapan Ristaya. Ditempat Helena tertawa, dia beranjak dan mengambil koper Leo yang dibiarkan terjatuh di lantai.

"Katakan kepadanya, Sayang. Pria bodoh itu belum memberi tahunya!" setelah itu Helena berlalu menuju kamar Leo untuk meletakkan koper milik Leo.

Dengan harap penuh, Ristaya menatap mata Adam dengan tatapan memohon agar dijelaskan semuanya sekarang juga.

Adam menghela nafas dalam-dalam. Dia tidak tahu harus dimulai darimana sekarang. Perlahan dia membuka mulutnya lalu bersuara.

"Ya, aku dan Helena menikah, my girl." Akunya, dan itu mampu membuat Ristaya melongo di tempat.

"Ba...bagaimana bisa? Kau... dan Helena....? Ya Tuhan!"

Adam terkekeh dan berkata, "Semua berubah, my girl. Semua! Tidak dengan Leo." Adam mengambil jeda sebentar lalu melanjutkan, "Pria bodoh itu. Dia sudah sangat mencintaimu sejak kau berumur 6 tahun, kau berkunjung kerumahnya dan ya... itu pertama kali dia melihat gadis manis. Itu katanya."

Ristaya seperti mendapat bayangan masa lalunya, ketika dia pertama kali pindah ke lingkungan perumahan yang ditinggali oleh keluarganya dulu, dia dan ibunya berkunjung kesalah satu rumah tetangganya untuk berkenalan dan dia melihat seorang anak laki-laki yang kira-kira berumur 10 tahun menatapnya dengan tatapan yang mengitimidasi dan itu membuatnya takut, hingga dia berlindung di belakang ibunya.

After We Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang