Katherine's POV
Entah sudah berapa lama aku terkurung di tempat sialan ini. Coba kalian bayangkan, kalian terjebak dalam ruangan berbentuk balok berukuran kurang lebih 1m x 1m x 2m (panjang x lebar x tinggi) dalam waktu yang cukup lama.
"Shawn, apa kau masih di situ?"
"Iya, Kath. Aku masih berusaha mencari jalan keluar"
"Kurasa tak ada gunanya berusaha lagi, Shawn. Para creators memang ingin membunuh kita di sini"
"Kurasa mereka hanya akan membunuhmu, bukan diriku. Selamat tinggal Kath! Nikmati waktumu di bawah sana!"
Apa?
"Shawn! Shawn! Shawn! Tunggu! Hey! Keluarkan aku dari sini!"
Tak ada jawaban.
"Shit. Shawn benar-benar meninggalkanku. Hey siapapun yang ada di sanaa!! Tolong akuu!!!"
Aku memukul-mukul pintu-pintu besi yang mengelilingiku. Apa sih mau para creators itu? Aku seharusnya bunuh diri saat kodeku terpilih.
"Logan, Ansel, kalian ke mana? Tolong aku, aku tak mau mati membusuk di sini. Aku ingin hidup, satu hari lagi"
Tak lama kemudian aku mendengar suara derap kaki, beberapa pasang kaki melangkah tepat di atas kepalaku.
"Hey hey, tolong akuu!!! Siapapun kalian! Tolong aku!!!!" jeritku sambil menggedor pintu besi di atasku.
Sepertinya mereka mendengar teriakanku karena langkah mereka terhenti.
"Hey, kau dengar itu?" kata seorang laki-laki.
"Seperti suara perempuan berteriak" balas laki-laki lain.
"Tolong aku!! Aku di bawah kalian!" jeritku lagi.
"Sudahlah, tinggal saja. Menyelamatkan gadis itu sama saja dengan menambah musuh. Kau mau membunuh seorang gadis tak berdosa?" ujar seseorang yang kuyakini 95% adalah Shawn.
Dasar munafik kau, Shawn.
"Hey, tolong dengarkan aku sebentar. Apa kalian tak kasihan melihat gadis itu? Bagaimana jika ia mengalami phobia terhadap tempat sempit dan gelap? Ayolah, kita har--"
"Baik, baik, baik! Kau saja yang turun dan menyelamatkan gadis itu"
Bagus. Kumohon cepatlah kemari, kakiku sudah mati rasa.
"Dyl, kau ikut aku"
"Kenapa aku?"
"Sudah, jangan banyak tanya"
Dua pasang kaki berjalan menjauhi teman-temannya.
"Apakah ia keras kepala atau bodoh? Untuk apa menyelamatkan musuh?" kata seorang wanita. Kurasa ia seorang yang cuek, dan dingin.
"Entahlah, tapi yang kutahu Dylan dan Thomas adalah orang baik"
Oh jadi yang akan menolongku bernama Dylan dan Thomas.
"Shawn, ngomong-ngomong kau ke mana saja?"
"Saat itu aku dikejar sesuatu aneh, aku melihat seorang gadis yang seakan menyongsong kematiannya.."
Aku tak mendengarkan kelanjutan cerita Shawn karena Thomas dan Dylan sudah sampai. Salah satu dari mereka menggedor pintu besi di sebelah kananku.
"Apa kau di dalam?"
"Iya, aku di sini. Tolong keluarkan aku, aku hampir kehabisan oksigen"
"Bagaimana cara mengeluarkannya, Tom?"
