Pria baik

525 12 5
                                    

Aku berlari dan menelepon polisi!
"P..pak..pak tolong lah, aku sedang bingung*kok kayak nyanyian... papa papa papa tolonglah aku yang sedang bingung kurasakan virus-virus cintaa..:v thor lanjutin ceritanya!kok malah nyanyi-_-!* tolonglah pak datang sekarang! Aku tak tahu kenapa me..mereka...,hiks, sudah tidak bernyawa! Datanglah cepat! Alamat rumah ku di jln. Rose no.9".
Kataku PURA PURA menangis!
"Baiklah kami akan datang 20 menit lagi".

Hahaha! Sebenar lagi aku harus berekting untuk tidak banyak bicara, agar mereka tak curiga! Aku menangis saja biar mereka percaya! Tapi aku tak yakin dengan ini? Semoga saja para polisi-polisi itu bodoh!

......

Polisi! Mereka sudah datang!

"Nak di mana orang tuamu?" Tanya salah satu polisi yang bertubuh gendut.
"Di..dii.diisana" ucapku sambil menunjuk ke arah kamar.

......

Setelah orang tuaku dibereskan, mereka mengajakku ke kantor mereka. Aku hanya diam dan menangis tetsedu sedu. Tapi di sini aku menangis bukan karena berpura-pura. Aku memang sedih sekali di tinggali oleh ke dua orang tuaku.

....
-Di kantor polisi-

"Sepertinya pasangan ini saling membunuh!" Ucap polisi yang berkumis.
"Apa? Kita tidak bisa begitu saja mencap bahwa mereka saling membunuh! Kau tahu kita harus mengotopsi mereka." Bantah polisi gendut.
"Sepertinya kuncinya kita hanya harus tahu siapa yang memulai semua ini!" Kata polisi berkumis.
"Jika suaminya memulai, memang mereka saling membunuh karena tusukan di bagian belakang istri itu untuk menghabiskan darahnya dan mati karena kehabisan darah. Tapi si istri masih sempat menikam jantung suaminya agar dia mati saat itu juga." Jelas si polisi gendut dan.. "jika istrinya yang duluan. Maka ada pembunuh lain! Karena sang suami sudah tidak bisa bangkit untuk membunuh!" Lanjut polisi berkumis.
Payah mereka tidak sebodoh yang ku kira.
"Untuk kalian berdua, kita selesaikan pagi saja ini masih subuh. Kalian tak kasihan melihat gadis ini. Dia terus terusan menangis sampai matanya sembab. kita akan mengotopsi mereka besok!" Ucap seorang wanita, ya dia polwan dan dia cantik.

Tiba-tiba ada seorang pria yang masuk ke dalam kantor polisi ini, dan...

"Tak perlu susah-susah. Aku yang merencanakan pembunuhan ini. Tadi aku dengar penjelasan kalian semua pak dan penjelasan kalian.. oh si pak polisi berkumis dugaan mu benar! Ada pembunuh lain. Yaitu aku! Sekarang tangkap aku dan kubur mereka secepatnya agar mereka tenang. Tadi sebelum istrinya mati, istrinya berkata 'kubur aku saja aku malas berurusan dengan polisi walaupun aku sudah mati!'"
"kenapa begitu" potong polisi berkumis.
"Ibunya adalah rivalku! Dia seorang psikopat!"
"lalu kenapa kau menyerahkan dirimu?" Tanya wanita cantik itu.
"Aku tidak bisa mengelak! Aku lupa menghapus sidik jariku di gagang pintu mereka! Lambat laun aku akan tertangkap"
Kata pria itu.
"oke kita akan bicara di meja hijau" kata polisi gendut
"Segera kuburkan mereka! Kau tahu anaknya menangis dari tadi karena melihat orangtunya begitu" kata pria itu sambil melihat ke arahku.
"Baiklah. Nak besok kau akan menghadiri pemakaman ibumu. Dan kau pria aneh entah siapa namamu dan akupun tidak mau tau! Kau akan mendekam di penjara kau tau itu!" bentak polisi berkumis yang BODOH.
"Namaku Mike"ucapnya dingin.

-Flashback-
Mike POV
Gadis bodoh! Kau belum mahir dalam menyembunyikan jejak membunuhmu jelas jelas pisaunya masih ada sedikit sidik jarinya! Aku tahu itu! Karena sudah berpengalaman. Sudahlah aku akan melindunginya. Dia punya bakat yang luar biasa! Akan ku suruh victor mengajarinya. Walau dia berumur 13 tahun, dia adalah ketua mafia terbesar di kota ini. Dia kecil tapi nyinya besar. Ketua mafia-mafia yang bermusuhan dengannya, mengincarnya dia bilang dia akan membayar 100 juta us dollar untuk mendapatkan kepala victor. Hanya kepala!.
Ok urusan di penjara gampang. Aku sudah 5 kali keluar masuk penjara dan sebentar untuk keenam kalinya. Aku sudah membuat jejak pembunuhanku dan menghapus jejak gadis itu.
Saatnya menyerahkan diriku!
-Flashback end-

Vina POV

Siapa pria itu? Aku tidak mengenalnnya? Dia membelaku? tapi dia? Ya ampun, aku kira aku akan di tangkap dan akan mendekam di penjara selama-lamanya. Tapi dia? Semoga saja dia baik baik saja disini, di penjara!.

.....

Pemakaman orang tuaku ramai, rumah ku ramai, wartawan di mana-mana. Para tetanggaku Membicarakan bahwa orangtua ku pembunuh ibuku psikopat! Ya aku tau itu tapi tolong, mereka sudah tiada tolonglah kenapa tidak ad yang mengerti?
Polisi bodoh itu sudah membuat ku sebal. Aku tau ibuku psikopat. Tapi jangan di sebarkan ke media dan orang-orang. Arggh liat saja akan ku bunuh polisi-polisi bodoh itu dan ibu-ibu yang mulutnya tidak mau diam, awas saja mulut ibu-ibu itu akan ku jahit!.

....

Sesaat sebelum aku menghadiri sidang, pria itu mengajakku berbicara dan hanya aku saja yang mendengarnya. Ucapannya sangat pelan tapi aku mendenarnya jelas.
Dia berbicara seprti ini.
"HAI, aku ingin berbicara denganmu sebentar saja"...........

.........TBC.......

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang