Catatan Penulis: Suatu hari, kaefitzmag bilang padaku bahwa aku perlu memberi nama untuk fanbase seri Ragnarökr Cycle. Aku langsung memprotes dengan bilang bahwa terbit saja belum tentu, masa sudah membuat fanbase? Tapi dia protes lagi, katanya supaya dia bisa memenuhi Tumblr dengan headcanon dan dream casts dan fan art dan semacamnya. Berhubung aku narsis, aku jadi tertawa dan iseng memberi nama Doomwatchers karena, pada dasarnya, dengan membaca Ragnarökr Cycle, kalian sedang membaca kiamat. Alias doom. Ternyata kae sepakat. Bagaimana kalau menurut teman-teman?
(Mulmed potongan screenshot dari Misfit, jurnal daring punya kae.)
***
[SEMINGGU SETELAH ISOLASI.]
KAMI MENDARAT DI Körmt-Örmt-Kerlaugar dengan baik-baik saja, dan selama beberapa saat, kami cuma terdiam. Tidak seperti saat aku pertama menginjak Bifröst, mataku tidak merasa tersilaukan. Aku masih bisa mencerna dengan baik keempat jalur kebiruan K-O-K, aku masih bisa melihat sekeliling kami yang tampak putih bersih alih-alih gelap seperti luar angkasa ... dan, untuk pertama kalinya, aku baru sadar bahwa ada cincin-cincin metalik yang mengelilingi kami di kejauhan.
Cincin-cincin itu sangat lebar dan berlalu sangat cepat karena K-O-K otomatis mendorong kami bergerak seperti semacam travelator, tapi sekilas-sekilas, aku bisa melihat mereka setiap satu berlalu.
"Menurutmu, kira-kira itu apa?" tanya Laura seakan membaca pikiranku. Aku baru sadar bahwa gadis itu sedang agak mendongak juga. Salah satu cincin itu melewati kami saat itu juga.
"Entahlah," kataku. "Tapi aku jadi merasa seperti sedang di dalam sebuah terowongan atau semacamnya."
"Bagaimana jika mereka kerangka-kerangka yang menentukan arah gerak jembatan ini?"
Aku terdiam. Persis saat itu, K-O-K berbelok sedikit ke kiri bawah dan cincin-cincin itu masih mengelilingi kami dari jarak yang sama, yang berarti jalur mereka ikut berubah juga.
"Bisa jadi," jawabku. "Atau bagaimana jika mereka yang mempertahankan bentuk jembatan ini? Supaya, misalnya, tidak bertabrakan dengan jembatan lainnya di hyperspace?"
"Bisa juga," kata Laura. "Tadi James bilang jangan lupa melompat ke Bifröst dan kamu bilang kamu bisa mengakalinya. Apa rencanamu?"
Aku melepaskan genggamanku pada tangannya dan mulai bermain dengan jaketku. "Ini alasanku tidak langsung memakai jaket walaupun kita bergerak ke Bumi yang beku," kataku. "Kemarikan satu lengan jaketmu."
Laura patuh dan melepaskan jaketnya dari pinggang, lalu memberiku salah satu lengannya. Aku mengikat salah satu lengan jaketku ke salah satu lengan jaket Laura dan memastikan ikatannya cukup kuat.
"Nih," kataku sambil memberi satu ujung untaian itu pada Laura. "Bawa ini. Rencanaku begini: pusat gravitasi jembatan hyperspace ada di jembatannya, 'kan?"
Saat itu juga, K-O-K berbelok lagi dan memuntir sedikit—namun aku tidak merasakan perubahan arah bawah. Arah bawah tetap ada di bawah kakiku, seakan yang memuntir tadi bukan jembatannya tapi malah seantero hyperspace. Laura mengangguk. "Lalu?"
"Berarti, begitu kamu berada di medan gravitasi Bifröst, kamu akan otomatis tertarik ke sana," kataku. "Dan begitu kamu menyentuh Bifröst, kamu akan terseret, 'kan? Seperti kita sekarang. Berarti intinya kita harus menyentuh Bifröst. Masalahnya, ada kemungkinan Bifröst tidak terlalu dekat dengan kita. Jadi aku berusaha mengakalinya dengan mendorong salah satu dari kita naik ... sementara yang satu lagi terhubung dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragnarökr Cycle: Myth Jumpers
Science Fiction[Buku pertama Ragnarökr Cycle] Lucas Andrews tahu ada yang salah waktu salju tidak berhenti turun setelah musim dingin harusnya usai. Dan semua orang setuju dengannya saat tingkat bahaya mendadak naik drastis dalam waktu singkat. Semua orang ter...