-Viola Pov-Aku harus cek apa yang terjadi dengan mobilku. Ku ambil payung kecil dari dalam dashboard, kubuka pintu dan kubuka payung tersebut. Aku berjalan kebelakang mobil dan ternyata mobil ku ditabrak oleh mobil Nissan Juke berwarna hitam.
Kakiku terasa lemas, mobil yang kudapatkan dengan jerih payahku kini ringsek. Lalu kulihat supir dari mobil tersebut membuka pintu dan keluar, aku menyipitkan mataku karena silau dari lampu mobil tersebut dan agar dapat melihat lebih jelas seperti apakah bentuknya orang yang akan bertanggung jawab atas perbuatannya ini.
Dia mendekat padaku dengan menggunakan payung juga, ternyata dia seorang pria, tunggu.. sepertinya aku kenal dengan orang ini.
"Bastian?! Jadi elo yg nabrak mobil gue. Yaampun Bas,gue tau selama ini kita gak pernah punya hubungan baik, tapi cara lo balas dendam terlalu kekanak-kanakan tau gak! Lo tau gak sihh, mobil hasil jerih payah gue selama jadi dokter gigi."
aku tak bisa lagi menahan kekesalanku dan akhirnya air mata pun berlinang di pipiku."Vu maaf bangat, gue gak bermaksud balas dendam atau apapun, gue gak sengaja, jadi.."
"duppp.."
Terdengar suara dentuman mobil di tutup.
"Bastian, ngapain aja sih kamu sayang?" ucap wanita berbaju ketat itu dengan manja. Dia berjalan mendekati kami namun langkah kakinya tak seimbang hingga ia hampir jatuh, untungnya Bastian langsung menangkap wanita itu.
Pantas saja dia menabrak mobilku, ternyata karena dia sedang berduaan dengan wanita mabuk, sementara dia tidak mabuk sama sekali. cihhh.. semua pria sama saja. Licik dan selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan!
"Ayo sayang kita pulang yuk, aku udah capek banget."
"Iya cin kita emang mau pulang, tapi ini semua karena ulah lo juga." ucap Bastian dengan kesal pada wanita itu.
"Gue mau tanggung jawab kok buat mobil lo vi, lo bawa aja ke bengkel, terus nanti tagihannya lo kasi ke gue biar gue lunasi. Nih."
Bastian menyodorkan kartu pengenal dari perusahaannya. Hah, dia pasti berniat memamerkan jabatannya sekarang yang menjadi CEO dari perusahaan papanya. Mau tak mau aku mengambil kartu tersebut.
"Gue pulang dulu ya."
"ehh tunggu bas.."
"kenapa vi?" tanyanya heran.
"emm.. sebenarnya mobil gue mogok bas, dan hp gue juga udah mati karena lowbatt..."
"terus?"
Aduh gimana ini,masa sih aku minta tolong sama musuhku sendiri. Tapi sekarang udah tengah malam dan hp ku mati, ini kesempatan emas Vi!
Ok sebelum memintanya, lebih baik aku ambil nafas dulu, tarikk heeemmmpppphhhhh... buang huuuufffhhhhh... tarik..
"Lo mau numpang?"
"Bener banget! ehh." yaampun Viola, kok keceplosan gini sih. Bastian pasti merasa menang karena pada akhirnya aku butuh bantuan dia seperti yang pernah ia bilang sebelumnya padaku saat aku mengucapkan sumpah serapah tak akan pernah menjadi temannya,meminta bantuan padanya apalagi menjalankan yang orangtua kami berdua selama ini idamkan. Menikah.
Cita-cita konyol dari orangtua kami berdua yang sesungguhnya adalah menjadi besanan. Karena hanya aku dan Bastian yang sudah saling kenal dan 'dekat' dari dulu, maka mereka menjadikan kami sebagai objek cita-cita mereka. Mereka bahkan tidak perduli hubungan apa yang telah terjadi antara kami berdua. Yang mereka tau kami 'dekat'.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Spell
RomansaViola, seorang dokter gigi berusia 25 tahun yang tak pernah beruntung dalam hubungan asmara sangat membenci Bastian, seorang CEO dari perusahaan warisan moyangnya, karena sejak kecil Bastian selalu mengusik kebahagiaan Viola. Meskipun ibu mereka be...