P R O L O G

39 3 0
                                    

P R O L O G

"I love him? It doesn't make sense." Bria tertawa

Nadhira menaikkan bahunya dan mengaduk cokelat panasnya. "Everybody sees how you look at him. Dan kalau emang belum, mungkin nanti."

Detik selanjutnya, Bria terdiam. Mungkin apa yang dikatakannya memang benar.






Halo, pertama-tama aku cuman mau bilang ini cerita teen fiction pertama aku, jadi... maafkan jika ada salah kata

:)

Tinggalkan jejak a.k.a vomment^^

We MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang