Bab 4

3.9K 355 13
                                    

"Guys, ke kantin yuk, laper gue," celetuk Harris saat bel istirahat berbunyi. Ya, mereka---trio sableng---sekelas.

Audric yang tertidur dari pelajaran pertama sampai jam istirahat menguap lebar. Dengan nyawa yang masih berada di dunia lain, Audric menatap Harris dengan muka bantalnya. "Males ah. Gue pengen tidur. Jangan ganggu." Lalu sedetik kemudian Audric jatuh tertidur di atas mejanya dengan kedua lengan menjadi tumpuannya.

"Ck. Dasar tukang tidur!" gerutu Harris lalu tatapannya beralih ke Ergio. Cowok itu sedang memainkan ponselnya. "Gi, lo gak bosen apa?"

Ergio mengangkat kepalanya menatap Harris lalu menaikkan salah satu alisnya. "Apaan?"

Bibir Harris mencebik lucu. "Lo gak dengerin gue dari tadi ngomong?"

Ergio menggeleng dengan polos.

"Ampun dah! Punya temen kok gak bener semua--eh, tapi gue juga sih."

***

Setelah perbincangan gak jelas, akhirnya Audric bersama sahabat seperjuangannya berjalan dengan cool-nya menuju kantin. Mereka menatap ke seluruh penjuru kantin dimana orang-orang yang ada di sana sedang menatap ke satu titik. Terlihat di sana ada dua orang cewek. Yang satunya tertawa terpingkal-pingkal sedangkan yang satunya tertunduk.

"Ada apaan tuh? Itu adek lo 'kan Gi?" tanya Harris kepada kedua sahabatnya.

Audric mengendikan bahunya. "Mana gue tau."

Duh! Kok bisa ya gue punya adek kayak gini? Bikin malu aja kerjaannya, batin Ergio.

Ergio mendengus. "Bukan adek gue! Mana ada adek yang malu-maluin kayak gitu."

Audric dan Harris tertawa mendengar gerutuan Ergio. "Samperin yuk adek lo, masa kita berdiri terus di depan pintu," ucap Audric yang tiba-tiba teringat akan Melody.

Ergio menoyor pelipis Audric. "Yeeee, itu cuma akal-akalan lo doang 'kan pengen ketemu sama temennya adek gue."

"Tau aja lo." Audric cengengesan gak jelas.

"Ayo ke sana! Gue juga pengen ketemu bebeb Giselle," ucap Harris sambil nyengir kambing.

Kali ini giliran Harris yang dapat toyoran dari Ergio. "Heh! Lo belom gue kasih restu, jadi lo jangan deket-deket sama Giselle, oke?"

Harris cemberut. "Jahat banget sih sama sahabatnya sendiri."

Audric segera memotong perdebatan gak jelas antara Harris dan Ergio. "Duh, kalian ini berantem terus. Awas loh lama-lama jadi cinta." Lalu Audric segera berjalan menjauh sebelum terjadi perang dunia ke seratus.

"AUDRIC!! LO KIRA GUE APAAN?" ucap Ergio dan Harris secara bersamaan. Kemudian, mereka berdua menyusul Audric yang berjalan ke arah meja yang dari tadi mereka bicarakan.

***

A/n:

Haihai ketemu lagi dengan saya, jangan bosen yak :3

Salam nista,
Regina

Tai & NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang