Bab 13

2.9K 237 9
                                    

"MELODY TANUSAPUTRA!"

"WOIIII!"

"ASTAGA! ITU TELINGA ATO CENTELAN?"

"ADA KAK AUDRIC TUH!"

"What? Mana, mana?" Melody celingukan.

Giselle menoyor dahi Melody. "Huh! Kalo berhubungan sama Kak Audric aja baru fast respond."

Melody meringis. "Hehehe."

"Gue mau ke kelasnya Kak Gio. Minta uang. Lo mau ikut?"

"MAU!" jawabnya cepat.

Giselle memutar bola matanya. "Yaudah ayo!"

Mereka berjalan menyusuri koridor sekolah. Ketika di tengah perjalanan, mereka menemukan sasarannya.

"Gi? Itu ngapain ya mereka lari-lari ke sini?" tanya Melody.

"Mana gue tau."

Setelah mengatakan itu, dua biji manusia menampakkan wujudnya di hadapan mereka.

"Ody! Bantuin gue!" ucap Audric lalu bersembunyi di belakang Melody yang lebih pendek darinya. Pipi Melody memerah seperti menahan pup.

"Bebeb Giselle! Kakak lo tuh! Bantuin gue sembunyi dong." ucap Harris lalu bersembunyi di belakang Giselle.

"K-kak? Gak enak diliatin yang lain," ujar Melody.

Audric nyengir lalu berjalan di samping Melody.

"Iya nih! Sana lo, Ris!" Giselle mendorong Harris yang ada di belakangnya.

Harris cemberut. "Kok gitu sih?"

"Udah sana! Ngapain ngikutin gue?" ketus Giselle.

"Woi! Kucrut! Jangan modus lo sama Gigi!" teriak Gio yang tiba-tiba sudah berada di hadapan mereka.

"Gue kan cuma minta tolong."

"Tetep aja gak boleh!"

Harris tambah cemberut. "Emang ya, Harris selalu salah."

Audric tertawa. "Makanya, gak usah macem-macem sama tuh orang."

"Satu macem berarti boleh dong?"

Gio menjitak kepala Harris. "Awas lo kalo berani!"

"Kak Gio, kasihan itu Kak Harris dibully mulu," celetuk Melody yang dari tadi diam.

"Gapapa, Dy. Dia mah udah biasa dibully."

Audric menatap tajam Gio yang sekarang mengacak-acak rambut Melody. Audric berdehem cukup keras.

Gio melepaskan tangannya dari rambut Melody, lalu nyengir ke arah Audric. "Muka lo biasa aja dong, Dric."

"Apa?"

"Muka lo kayak bau keteknya si Udin. Asem."

Giselle yang jengah melihat perdebatan itu pun bersuara. "Gak usah berantem mulu bisa kali?" Giselle memutar bola matanya. "Gue minta uang dong, Kak," lanjutnya sambil nyengir ke arah Gio.

Gio mendengus. "Siapa lu?"

"Adek lo tersayang."

"Uang yang di kasih Papi lo kemanain?"

"Habis," ucap Giselle disertai puppy eyes-nya.

Gio menghela napas. "Yaudah nih," ucapnya sambil menyerahkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan.

"Asikkk! Nanti istirahat kita makan sepuasnya di kantin!" Giselle menarik tangan Melody menjauhi kakak dan teman-teman kakaknya.

***

A/n:

Lama ya? Hehehe. Aku lagi banyak tugas dari sekolah T_T #curcol. Di mulmed ada Gio yhaa. See you!

Tai & NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang