Bab 7

3.1K 273 11
                                    

Melody mondar-mandir keliling Warmhood International School atau yang dikenal dengan sebutan WIS, layaknya anak yang kehilangan mamanya. Melody mencari Giselle sampai ke bawah kolong meja kepala sekolah namun tidak ditemukan Giselle di sana.

Bermenit-menit Melody telah keliling sekolah. Akhirnya yang dicari ketemu juga. Giselle sedang sembunyi di balik bilik toilet cowok.

"GISELLE! LO KE MA---hmppttfffff."

Giselle membekap mulut Melody sebelum Melody melanjutkan kata-katanya. Kemudian Giselle menarik paksa Melody ikut bersembunyi di balik bilik toilet tak lupa juga mengunci pintunya agar tidak ketahuan murid cowok yang ingin membuang hajatnya.

"LO---hmpppttffff."

Giselle lagi-lagi membekap mulut Melody yang ingin bicara dengan tangannya. "Kalo mau ngomong pelan-pelan," bisik Giselle.

Melody menepuk-nepuk tangan Giselle yang masih bertengger di mulutnya. Setelah lepas, Melody segera menghirup udara banyak-banyak untuk mengisi pasokan oksigennya.

"Untung gue gak mati muda gara-gara kehabisan napas," sungut Melody ketika berhasil menormalkan pernafasannya.

Lagian 'kan gak lucu kalau tiba-tiba di koran ada headline news: "SEORANG MURID WIS DITEMUKAN TEWAS DI TOILET KARENA DIBEKAP OLEH TEMANNYA SENDIRI SEHINGGA KEHABISAN OKSIGEN."

Nanti kalau ada headline begitu di koran bisa gaswat. Melody bisa terkenal dalam sekejap, terus social media-nya banjir tapi yang punya akun udah gak ada. 'Kan sayang terkenal tapi setelah tidak ada di dunia.

"Lo bisa diem gak? Nanti kalo lo rame gue bisa ketauan tau!"

"Ketauan siapa sih?"

"Harrisayang---Eh?" Giselle membekap mulutnya sendiri setelah tersadar.

Melody menaik-naikan alisnya menggoda Giselle. "Ohhh sama yayang Harris ya."

Muka Giselle merah padam.

"By the way ya, kalo mau sembunyi dari Harris kenapa di toilet cowok?" tanya Melody.

Giselle menggelengkan kepalanya. "Gatau," jawab Giselle dengan polosnya.

"Astagaaaaa! Lo ini---argghhhhhh!" Melody mengacak rambutnya sendiri karena gregetan sama Giselle. Rasanya Melody ingin benturin itu kepala Giselle ke tembok supaya virus polosnya hilang.

"Lagian Harris apaain lo sampe lo harus sembunyi gini."

Giselle lagi-lagi menggelengkan kepalanya dengan polos.

Melody mendengus. "Terserah deh 'serah lo. Gue cabut aja. Bentar lagi bel. Bye."

Lalu Melody keluar dari toilet tanpa mempedulikan muka cengo cowok-cowok yang lagi buang hajat di sana.

***

A/n:

Hai gaes! Ini absurd banget ya Tuhan. Maaf ya lama updatenya hehehe.

Salam damai,
Regina Dallas :p

Tai & NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang