Bab 12

3K 237 9
                                    

Audric berjalan menuju kelasnya. Ia tersenyum tipis ketika ada orang yang menyapanya.

Matanya tidak berhenti mencari-cari sosok setengah tinggi setengah pendek yang telah mencuri perhatiannya.

Ia mengaduh kesakitan karena tiba-tiba ada yang menjewer telinganya. "Aw!"

Orang itu tersenyum senang lalu melepas jewerannya. "Sukurin!"

"Sakit bego!"

"Lagian lo serius amat. Nyari apaan sih?"

"Kepo lu, Yo." Setelah berbicara demikian, Audric pergi meninggalkan Gio. Gio mengejar Audric yang tiba-tiba berhenti menyebabkan ia menabrak tubuh Audric yang ada di depannya.

"Aduh! Jidat ganteng gue!"

Audric berbalik, mendelik ke arah Gio. "Ngapain lo ngikutin gue? Ganggu orang aja kerjaannya."

"Harris belum dateng sih. Jadinya gue ke lo deh."

"Udah sana! Hush!" Audric melenggang pergi. Ketika matanya menemukan apa yang dicarinya, ia segera menghampiri orang tersebut. Tetapi lagi-lagi, usahanya tertahan oleh tarikan seseorang.

Audric mendengus. "Lo naksir gue ya?" tanyanya kepada Gio yang nyengir kuda lumping ke arahnya.

"Najis!"

"Gue juga ewh." Audric berdigik ngeri.

"HOLAAAA!"

"Ebusetdah! Suara apaan tuh?" Gio menyikut lengan Audric yang ada di sampingnya.

"Pocong?"

Gio menggeleng. "Kayaknya ini suaranya mbak kunti. Cempreng begini."

"ADAWWW!"

"Kalian ini! Bisa-bisanya ngatain temen sendiri," ucap Harris setelah mengeplak lengan Audric dan Gio.

"Lo itu kayak hantu yang itu tuh. Tiba-tiba muncul tanpa diundang," ujar Gio.

"Yaudah. Gak peduli gue. Mau hantu, pocong, mbak kunti, atau boneka chaki, yang penting gue samperin bebeb Giselle dulu. Bye!"

"Oiya. Gue juga lupa kalo ada keperluan sama my half heart. Bye!"

"Lah? Gue ditinggal? Dunia memang kejam."

Dengan langkah seribu satu bayangan, Gio menyusul Audric dan Harris.

***

A/n:

Di mulmed ada Giselle yaa. Aku lagi libur jadinya update lagi hehehe.

Tai & NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang