Bab 6

3.4K 323 14
                                    

Audric segera menoleh ke arah Melody ketika didengarnya suara tawa dari cewek itu. Audric menatap Melody dengan seulas senyum di bibirnya.

Satu kata yang ada di benak Audric melihat tawa Melody.

Cantik.

Audric tidak berbohong. Melody benar-benar cantik. Audric senang hanya dengan melihat Melody tersenyum maupun tertawa dan itu dapat membuat hatinya menghangat. Dan Audric pun tidak tau kenapa bisa membuatnya seperti itu.

Melody yang sadar tengah diperhatikan segera menghentikan tawanya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Em--ehh."

Audric terkikik melihat itu. "Lo lucu."

Kalimat itu sukses membuat Melody tersipu. Sedangkan Ergio memutar bola matanya jengah akan tingkah Audric dan Melody. "Dric, kalo mau pedekate bisa kali jangan di depan gue. Berasa jones tau gak."

Audric melirik kesal Ergio yang mengganggu moment-nya bersama Melody. "Suka-suka gue lah."

Melody yang sudah dibuat meleleh oleh tingkah Audric segera pamit beranjak dari sana. Melody segera mencari keberadaan Giselle yang entah ke mana.

Sedangkan di sisi lain, Audric menatap kesal Ergio yang dibalas dengan dengusan.

"Gara-gara lo 'kan Melody pergi!"

"Salah lo sendiri lah. Kenapa jadi gue?"

"Pokoknya ini salah lo!"

"Dih, serah lo deh. Yaudah gue mau nyusul Harris aja. Bye." Ergio beranjak dari tempat duduknya. Teringat akan sesuatu, Audric segera menyusul langkah Ergio.

"Gi, mintain Giselle ID LINE-nya Melody dong."

"Minta sendiri lah sama orangnya."

Audric cemberut lalu menarik-narik tangan Ergio. "Ayolah Giiii."

Dan pemandangan itu tak luput dari mata murid-murid Warmhood International School yang sedang melintas yang membuat mereka menggeleng-gelengkan kepalanya maupun terkikik geli karena tingkah keduanya.

Ergio berhenti berjalan lalu menarik napas pelan berusaha untuk tidak menendang bokong Audric saat itu juga. "Audric Pratama yang pinter tapi oon, lo mau bikin kita malu hah?"

"Makanya mintain yaaaa," ucap Audric sambil nyengir.

Ergio mendengus. "Lo kayak anak umur 5 tahun yang harus diturutin maunya."

Masih dengan cengiran di wajahnya, Audric menjawab, "Demi masa depan, gue akan ngelakuin apapun!"

"Cih, sok-sokan banget."

"Jadi?"

"Hm."

Audric melotot.

"Iya, iya. Nanti gue tanyain."

"YES!" Audric mengepalkan tangannya ke udara lalu lompat-lompat kesana-kemari bak banci yang mendapatkan incarannya.

***

A/n:

Oke, aku harap kalian gak muntah setelah baca ini hahaha.

-Regina

Tai & NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang