bonus chapter
>
harry: babe
marsha: bukan bapak lo
harry: galak masih sama kayak 7 tahun lalu
marsha: tetap cantik dan cute
harry: idie
harry: jangan lupa besok kita beli cincin yaa
marsha: takut nikah :(
harry: seru tau !!
harry: seru pas bagian...
marsha: ih kamu mah jorok otaknya
harry: apasih
harry: orang pas bagian pestanya yeu
harry: nethink kamu
marsha: bodo
harry: yaah jangan marah dong
harry: kamu mau apaa? entar dibeliin deh
marsha: mau lo mati
harry: terus entar aku nikah sama siapa dong?
marsha: sm syp kek emg w pikirin
harry: jadi kamu gak mikirin aku?
read.
harry: masih suka read kayak dulu
marsha: membaca memperluas pengetahuan fyi
harry: itu baca buku, bukan baca chat pacanya hm
marsha: tau ah bodo
harry: jangan ngambek sayaaaaangggggg
read.
>
Marsha mengerjap-ngerjapkan matanya. Merasa ada seseorang yang menggucang-guncang tubuhnya.
"Ngghhh, apaan sih, aku gak suka bangun pagi gini mah," erang Marsha, ia memutar tubuhnya menghadap kiri.
"Sukanya bangun rumah tangga sama aku ya?"
Mata Marsha melotot, menyadari suara yang hampir setiap hari didengarnya. Ia refleks bangun dari tidurnya dan mengucek-ngucek matanya.
"Kamu kok ada disini?!"
Kemarin rencana Harry untuk pergi bersama Marsha membeli cincin hanyalah akal-akalan, salah satu bagian dari surprise.
"Happy birthday Marshayang!" Harry mendekati Marsha. "Tiup dulu dong lilinnya. Aku pegel nih megangin kuenya. Jangan lupa make a wish."
Marsha memejamkan matanya, dan beberapa saat kemudian ia meniup lilinnya. Ia membuka matanya.
"Nikah sama gue yuk?" Harry meletakan kue di meja dan mengambil sebucket bunga matahari dari balik tubuhnya. Ia juga menyodorkan cincin yang ditempatkan didalam kotak beludru merah.
"Yuk." Marsha tersenyum lebar.
>>>
cie gwa boongin cie :-) :-)
dibikinin kan bonus chapter nya :-)
+ thanks to histo-ry aka eya si jable karena udah bantu ngasi ide chapter ini yay lub u
KAMU SEDANG MEMBACA
uwaki sha ft. styles
Fanficbuat apa deket sama cowok perutnya kotak-kotak kalo cuman bisa bikin hati retak-retak. #2 in Short Story {6 January} #3 in Short Story {8 January} © 2015 by pembalout