PROLOG

2.3K 117 1
                                    


Kenesha mempercepat langkahnya ditengah kerumunan orang banyak. Dia tersesat dan benar-benar kalang kabut. Saat ini ia hanya bisa lari. Lari dari kejaran orang-orang yang menginginkan kematiannya sekarang juga. Kenesha terus berjalan tanpa sempat melihat kemana kakinya melangkah. Dari balik kaca spion mobil yang sedang parkir disebelah kanannya, ia melihat penjahat-penjahat itu semakin dekat dan sedang bergegas menuju kearahnya.

"Sepertinya tidak mungkin lagi aku bisa selamat. Tapi aku harus membawa mereka menjauh darinya sebisaku. Hanya ini yang bisa kulakukan untuk menyelamatkannya.." Kenesha mendesah dan menguatkan langkahnya. Dia tahu dia tidak punya pilihan lain tapi Kenesha memilih untuk menyelamatkan pria itu. Pria yang sudah menjadi alasannya masih berada dikota ini. pria yang memiliki senyum yang bisa membuatnya memilih kematian daripada memberitahukan informasi yang mereka jaga. Pria yang amat sangat dicintainya..

Kenesha melihat sebuah lorong sempit yang menanjak. Ini dia saatnya, dia akan menyesatkan mereka dan memberi jarak yang cukup jauh dari tempat pertama kali ia tersesat. Namun ketika hendak akan menyelinap ke lorong itu, sesuatu menahannya dari belakang. 

"Selamat tinggal Vamp.." bisiknya dalam hati.


*** 


A Genius Living Next To My Hotel RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang