Hari ini cuaca sangat cerah dan membuat suasana hati Kenesha semakin bagus. Ini hari kedua dia berada di kota terfavoritnya, Seoul dan kenesha masih merasa semua hanyalah mimpi. Kenesha menyesap kopinya perlahan, tak ingin terburu-buru menikmati sarapan di restoran hotel yang sangat mewah ini. Dia memandang sekelilingnya yang senggang. Masih pukul 9 pagi dan orang-orang belum banyak mengisi restoran. Mereka mungkin masih bergelung dikasur yang empuk tapi Kenesha tak ingin membuang waktunya jauh-jauh ke Seoul hanya untuk tidur. Kesempatan untuk bisa menginjakkan kaki di Negara ini tidaklah mudah. Kenesha harus bekerja keras mengumpulkan uang dan semua usahanya terbayar dengan kenyamanan yang dia dapatkan disini. Namun Kenesha hanya mendapatkan cuti liburan 10 hari dan dia berencana menggunakan 9 harinya untuk menjelajahi Korea Selatan. Jadi setelah menghabiskan sarapan yang 'wah' itu, Kenesha bangkit dan bergerak menuju lift. Dia sama sekali tidak menyadari beberapa orang berpakaian serba hitam mengawasinya dari jauh..
Kenesha menekan tombol 17 dan lift segera membawanya keatas. Begitu lift tiba dilantai 17, dia merasa aneh dengan dua orang yang berpakaian serba hitam berdiri diujung lorong yang persis disebelah pintu kamarnya. Setengah ketakutan dan curiga, Kenesha buru-buru masuk dan mengunci pintu. Dia memperhatikan monitor cctv yang dipasang dipintunya dan melihat dua orang mencurigakan tadi masih berada disitu. Namun ketika kenesha berbalik kebelakang, dia menemukan seorang laki-laki yang hanya mengenakan selembar handuk berdiri dihadapannya. Wajahnya basah dan rambutnya masih meneteskan air. Belum sempat dia menarik nafas untuk berteriak, laki-laki itu membekap mulutnya dengan paksa.
"Tenanglah dan Jangan bersuara!" Perintahnya dengan bisikan ketika Kenesha memberontak dari bekapannya.
Kenesha tidak menurutinya dan tetap meronta. "Sst!! Perhatikan monitor itu!" perintah lelaki itu lagi. Kehabisan tenaga dan tersengal-sengal karena tetap tidak bisa melepaskan bekapan laki-laki itu, Kenesha memperhatikan monitor cctv dihadapannya. Dia melihat dua orang tadi memegang walkie talkie dan mulai berbicara.
"Aku yakin aku mendengar suara orang mandi dikamar ini. tapi aku tidak mendengar ada keributan didalam. Jika dia memang berada didalam, gadis itu pasti sudah teriak daritadi bukan? Coba periksa apakah gadis itu datang bersama pasangannya."
Dua orang laki-laki itu terdiam ketika mendengar sahutan dari walkie talkie ditangan mereka. "Baiklah, kau teruskan berjaga didepan. Kalau kau menemukannya, bunuh langsung. Aku akan memeriksa kamar ini dulu." Ucap lelaki satunya mengakhiri percakapan sementara yang satunya lagi berkata ia akan mencari kunci cadangan kamar kenesha.
Mendengar hal itu, sekujur tubuh Kenesha langsung gemetaran. Sudah pasti kata-kata 'bunuh' tadi bukan Cuma bercanda ketika dia melihat pistol jenis caliber disaku jas salah satu lelaki itu. Saking takutnya, Kenesha bahkan lupa untuk memberontak dan dia tidak sadar ketika lelaki yang berada dibelakangnya sudah melepaskan bekapannya.
Laki-laki dihadapannya berbisik dengan sangat pelan, "kumohon tenanglah. Jangan paniK dulu." Kenesha menatapnya ketakutan dan balas berbisik, "Kau siapa?"
"Namaku Cho Kyuhyun . Dengar, mereka itu adalah mafia dan mereka mengejarku. Mereka akan segera masuk dan kita tidak punya kesempatan untuk kabur karena mereka memiliki senjata." Jelas Kyuhyun dengan cepat. Kenesha merasa kakinya goyah. Mereka berdua tidak punya kesempatan untuk kabur.
Dia akan dibunuh.
"Oh tidak, bagaimana ini? aku –apa yang harus kulakukan.." ucap Kenesha terbata-bata.
"Kenesha," ujar Kyuhyun pelan dan membuat Kenesha menatapnya dengan bingung. Bagaimana dia bisa tahu namaku..?
"Apa kau percaya padaku?" ujar Kyuhyun sambil memandangnya lurus. Secara refleks Kenesha langsung menggeleng dan menjawab, "tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Genius Living Next To My Hotel Room
FanficKenesha Osidils tadinya berpikir bahwa liburannya ke Seoul, Korea Selatan akan menjadi hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya-hal yang sudah ia nantikan seumur hidup. Tapi siapa sangka Kenesha malah terlibat dengan kejadian-kejadian aneh semen...