Nama: Amrita Vinaya
Akun: @naookapanAku melangkah setapak demi setapak di atas jalan yang bersalju. Setiap tapakku akan meninggalkan jejak. Suhu hari ini begitu dingin lebih dingin daripada hari-hari sebelumnya.
Aku melirik jam yang melingkar di tanganku pukul 20.00 sebaiknya aku bergegas pulang. Hari sudah semakin larut.
***
Pagi harinya suhu udara semakin dingin, bahkan kemarin malam sempat turun salju. Sebaiknya hari ini aku memakai baju hangat yang lebih tebal dari kemarin.
Setelah menggunakan sepatu dan berpamitan ke Ayah dan Ibu, aku segera berangkat ke sekolah.
Angin bertiup begitu kencang saat aku melangkah keluar dari rumah. Aku merapatkan baju hangatku karena dingin yang menusuk kulit.
Di persimpangan jalan, aku melihat sahabat laki-lakiku dengan seorang perempuan mungkin temannya dari kelas lain, karena aku tidak pernah melihatnya dengan perempuan itu.
Aku berhenti, bersembunyi dibalik tembok mengintip mereka berdua yang tampak bahagia. Entah kenapa aku tidak suka melihat mereka bersama. Tidak, aku tidak boleh seperti itu. Meskipun aku menyukai sahabatku tapi, aku tidak boleh egois.
"Ayane!" panggilan itu membuatku menoleh.
Oh itu Yuri, dia teman sebangkuku. Dia itu gadis yang baik dan manis."Hai." aku melambaikan tangan ke arahnya.
Dia balas melambaikan tangan, lalu berlari kecil menghampiriku.
"Ayo kita berangkat bersama." ajak Yuri dengan senyumannya. Aku mengangguk.
"Ayo."
Lalu kami melangkah bersama menuju sekolah, sesekali kami juga tertawa bersama. Tidak terasa kami sudah berada di depan sekolah, rasanya begitu cepat.
Angin kembali berhembus kencang, menerbangkan rambut panjangku sesuai arah hembus angin.
Aku dan Yuri berlari kecil masuk ke dalam kelas. Suhu dingin ini membuatku merapatkan baju hangatku. Pasti karena salju semalam.
"Ayane!"Aku tau suara ini. Suara sahabat lelakiku, Alvaro
"Hai Varo." sapaku.
Wajahnya tampak berseri-seri.
"Lo tau? Minggu ini gue bakal pergi sama Mei. Gue senang dan gue ga sabar!" katanya antusias.
Rasanya hatiku sakit mendengar dia berucap seperti itu. Tidak sadarkah dia? Bahwa aku menyukainya?
Apa yang kamu pikirkan Ayane?! Dia itu hanya sahabatmu dan selamanya akan seperti itu.
Tapi aku tidak tau siapa itu Mei?
"Siapa Mei?" tanyaku penasaran.
Dia tampak kaget dengan pertanyaanku.
"Lo gak tau Mei? Dia cewek dari kelas 11, dia itu populer karena dia cantik dan manis." Dia berucap dengan malu.
Saat aku ingin bertanya bel sudah berbunyi, jadi aku mengurungkan niatku untuk bertanya.
***
Aku melangkah keluar sekolah, ternyata turun salju. Bagaimana ini? Payungku hilang tadi pagi saat jam istirahat. Ah lebih baik aku berjalan saja daripada aku menunggu di sini.
Salju turun lagi,Vsemakin lama salju semakin lebat. Sebaiknya aku bergegas pulang.
"Ayane tunggu!" Aku menoleh mendengar namaku dipanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter in December
Fiksi RemajaIni karya para member CW di musim salju. Baca semua, vote menurutmu yang paling bagus.