Foto yg ada dimulmed 'ceritanya' Harris lagi rekaman album pertamanya.
Btw yg pake topi putih ya readers, jgn salfok ke yg topi item oke ;)NK POV
Tak lama ada yg memegang pundak ku.
"Hey!" Katanya. Aku pun spontan kaget.
"Ehhh..." kataku canggung. Ternyata itu Alisa!
"Kau datang ternyata. Kau NK kan? Kenalin aku Alisa!" Ucapnya sambil menjulurkan tangannya. Aku hanya terdiam.
"Kau marah padaku? Kau tau? Kau itu salah paham! Harris itu sahabatku sejak kecil, dan saat aku memeluknya. Itu karena aku rindu, sebagai sahabat yang sudah berpisah jauh." Jelasnya.
"Hmm iya maaf aku sudah salah paham." Jawabku singkat. Aku mencoba mengiyakan kata kata nya tapi aku mempunyai tatapan yg berbeda terhadapnya. Tatapan apa ini? Aku seperti tidak percaya akan omongannya.
"Nah gitu dong! Kau tak usah canggung padaku. Aku tidak akan menggigitmu NK." Katanya senyum.
"Hheehhe" Aku hanya tertawa kecil, itu pun terpaksa.
"Hmm.." Terdengar suara dehaman. Itu Harris!
"Hi! Bagaimana tadi penampilanku?" Tanyanya.
"Bagus" Jawabku singkat.
"Kau masih marah padaku?" Tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepala.
"Lalu mengapa kau masih saja jutek?" Tanyanya lagi.
"Oh siapakah gadis cantik yg sedang marah padamu?" Tanyaku canggung.
"Kau memang tidak peka ya! Hahaha itu kau sayangg" Jawabnya sambil mencubit pipiku. Oh aku rindu akan ini.
"Ih kau! Hihi makasii ya lagunya bagus." Kata ku.
"Hmm aku disini sudah seperti obat nyamuk aja.. aku pergi dulu ya bye!" Ucap Alisa lalu pergi.
Aku melihatnya seperti orang yang sedang terbakar api cemburu. Aduhh mengapa kau ini NK! Selalu nethink pada Alisa!
"Aku mau pulang" Kataku pada Harris.
"Yasudah aku antar kau pulang ya tuan putri." Aku pun mencubit perutnya lalu pergi mendahuluinya.
Harris POV
Aku sangat senang karena NK sudah tidak marah lagi padaku. Tapi disisi lain aku sangat bingung, apakah aku akan menerima tawaran rekaman di london? Jika aku ikut, pasti aku akan meninggalkan NK. Tapi jika aku tidak ikut, kapan lagi ada kesempatan rekaman, menjadi penyanyi adalah impian ku sejak kecil.
Dimobil Harris
"Hmm NK." Kataku mencairkan suasana.
"Apa?" Jawabnya.
"Aku ingin memberitahumu sesuatu" Kataku canggung.
"Memberitahu apa?" Tanyanya
"Hmm jadi gini, aku ditawarkan rekaman oleh perusahaan musik ayahnya Alisa." Kataku.
"Lalu kau menerima tawaran itu?" Tanyanya sambil menatapku.
"Aku tidak tau, aku bingung. Kalau aku menerima nya, aku pasti akan meninggalkanmu dan aku tidak mau. Tapi jika tidak, aku kehilangan kesempatanku untuk menjadi seorang penyanyi yg aku cita cita kan sejak kecil." Jelasku.
"Kalau memang kau benar benar ingin menjadi seorang penyanyi, silahkan aja Harris. Jangan jadikan aku hambatan untuk mengejar cita cita mu" Jawabnya bijak. Oh aku semakin mencintainya!
"Tapi aku tidak mau meninggalkanmu" Kataku.
"Ya harus bagaimana lagi, sudahlah aku yakin itu jalan terbaik, kau terima saja tawarannya. Tenang aja, zaman udah modern ko, kita bisa chatting, video call juga bisa kan." Katanya sambil tersenyum.