"Ehh... guys . Karaoke yuks" ajak bisma yg lagi menyisir rambutnya dengan tangan. Sekarang gue masih di kafe nya fano, tepatnya di ruangan istirahat fano.
"Hmm... boleh juga tuh. Tapi nanti malem aja, sekarang ogah gue panas banget di luar." Timpal cici yg lagi tiduran di sofa.
"Iya tuh bener. Nanti malem aja sekalian makan malam." Setuju fano yg baru keluar dari kamar mandi.
"Na,,, tapi ajak abang elu yak." Fani langsung bangkit dari tidurnya sambil memohon ke gue.
Bugh
"Njirrr,,, sakit bego" ringis fani sambil mendelik ke arah pelakunya, coz tiba tiba bantal mendarat ke muka nya.
"Itu sih mau lu..." sensi bisma membalas delikan fani.
"Iya iya, nanti gue ajak." Kata gue sebelum mereka adu bacot.
"YES, thanks calon adik ipar...haha" teriaknya sambil berjoget ria.
"Shut up. Berisik, gue mau tidur." Kata gigi tiba tiba terbangun dari tidurnya.
"Tuh... nenek lampirnya bangun. Makanya lo pada jangan berisik." Oceh fano sambil mengusap rambutnya memakai handuk.
Sumpah masih kerasa dingin, padahal gue udah make baju kebesaran punyanya fano. Soalnya kan tadi gue kejebur jadi basah semua. So gue pinjem kemeja polos punya fano ma celana levis pendek.
Hmm... ke bawah aja deh bikin milk shake.
"Eh lu mau ke mana?" Tanya fano mengerutkan dahinya.
"Ke bawah bikin milk shake, mau?" Tawar gue
"Lo lupa gue kan ga suka susu."
"Iya kali gue lupa. Maksud gue mau sekalian dibuatin cappuchino ga?" Gue memutar kedua bola mata gue.
"Engga deh. Gue ngantuk mau langsung tidur aja." Tolak nya sambil mengambil posisi tidur yg enak di atas karpet berbulunya.
Gue hanya mengangguk dan melihat sekeliling.
Ish dasar pelor semua.
Gue melangkahkan kaki ke bawah. Melihat ke seluruh ruangan kafe. Hanya ada beberapa pengunjung tidak serame dua jam lalu.
"Mba ana, mau ke mana mba?" Tanya rara pelayan kafe.
"Ga ke mana mana cuma mau buat minuman aja." Jawab gue sambil tersenyum tulus.
"Oh... biar rara aja yg buatin. Mau minum apa mba?" Tanya rara sambil melangkah ke kitchen room.
"Milkshake aja ra."
"Lah, kokinya mana?" Tanya gue, ko nih kitchen sepi banget.
"Mba belum tau iya, ini tuh dapur khusus. Nyonya yg buat dapur ini untuk mba delia kalo mau belajar masak." Jelasnya.
Gue hanya ber oh ria.
"Gimana sekolah kamu ri?" Tanya gue basa basi abis sunyi amat.
"Baik mba, iya cuma agak cape aja bagi waktunya." Jawabnya sambil mengaduk milk shake gue.
"Oh,,, trus nanti SMA nya mau di lanjut di mana?" Tanya gue lagi, coz yg gue tau dari fano kalo rara ini masih kelas tiga SMP.
"Hmm... blom tau mba. Soalnya belum ada biaya juga, palingan ngejar beasiswa lagi." Jelasnya sambil memberikan milkshake yg ia buat ke gue.
Gue hanya menganggukan kepala dan menerima minumannya.
-------------
"Ka bay,,, ikut iya please..." sekarang gue lagi berbaring di samping ka bay yg lagi tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnTa
Random#sedang direvisi Aku sama kamu punya cerita masing masing, tapi itu dulu. Karena mulai saat ini sampai seterusnya cerita ini tentang kita. Bukan aku dan kamu. Tapi kita.