32. Rumit

1K 42 14
                                    

Dalam sekejap mata
Badai telah memporak porandakan segalanya ...

Dalam sekejap waktu
Takdir membawa berbagai haluan...

Dalam sekejap hembusan
Daun berterbangan ke berbagai arah...

Dan dalam sekejap,
Semuanya telah berubah...

---------------------------------------------------------

Drrttt

Drrttt

Getaran ponsel di saku celananya mengagetkan Atala yang sedang memantau anggota OSIS yang sedang menjalankan operasi semut ( Mengumpulkan semua sampah yang ada disekitar tempat yang telah dipakai untuk pensi ).

Atala yang menyadarinya segera mengambil ponsel yang berada di saku celananya. Lalu menggeser layar ponselnya dan tampaklah satu pesan dari kekasihnya.

My dra : 'Ta, nanti abis pensi selesai aku nunggu kamu di pintu gerbang sekolah.'

Isi pesan dari Alana membuatnya mengerutkan dahi karena biasanya Alana tidak pernah mengirimkan pesan dan langsung menelponnya. Namun, ia segera mengedikkan kedua bahunya bertanda ia tidak terlalu memikirkannya dan fokus pada aktifitas sebelumnya.

----------------------------

Alana sedang membantu teman teman sekelasnya membereskan buku dan menyimpannya di kardus yang telah mereka sediakan. Keberuntungan telah memihak mereka, karena hampir semua buku sudah ludes terbeli. Sedangkan sisanya akan mereka sumbangkan ke panti sosial. Memang pensi ini bertujuan untuk penggalangan dana yang akan disumbangkan ke daerah Riau yang sedang dilanda musibah kebakaran hutan. Maka dari itu setiap kelas diwajibkan mendirikan stand dengan berbagai barang bekas yang akan mereka jual dengan harga murah. Barang bekas tersebut juga dari para siswa siswi yang bersekolah di High School United, ini semua adalah ide ketua OSIS yang tidak lain adala Atala.

"Na, pulang sama siapa?" tanya Gigi sambil merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan karena ikut membantu membereskan buku.

"Hmm... Engga tau. Kayanya Ata juga sibuk soalnya belom keliatan daritadi." jawab Alana sambil melihat arloji di pergelangan tangannya yang menunjukan pukul sepuluh malam.

"Oh... Apa mau bareng ma gue Na ?" Gigi menggeser kardus berisi buku ke tumpukan kardus yang sudah tertata rapi.

"Engga deh Gi. Rumah elo kan gak sejalur sama rumah gue, lagian rumah elo kan jauh banget." ucap Alana mengingat

"Udah Ana sama gue aja Gi, bukannya elo besok pagi ada acara keluarga. Jadi gak mungkin nginep di rumah Ana." sergah Fani yang tiba tiba datang sambil menjinjing tas gendongnya dan memberikan tas kecil warna pink kepada pemiliknya

"Iyaa tuh bener Gi. Gue sama Fani aja." Alana mengambil tas kecilnya yang dibawakan oleh Fani yang kebetulan ke backstage mengambil tasnya juga.

"Sip dah. Gue balik duluan iya, udah ditunggu pa Ikang di gerbang." ucap Gigi sambil bersalaman dengan Fani dan Alana.

"Guys, gue balik duluan iyak!" seru Gigi sambil melambaikan tangannya ke arah yang lainnya yang sedang bersiap siap untuk pulang juga dan dibalas anggukan oleh teman temannya.

AnTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang