Vina berjalan sendirian di sekitar sekolah, kali ini dia tidak di temanin sahabatnya. Vina senang duduk di taman sekolah sambil membaca novel kesukaannya. Virgo yang melihat adiknya duduk sendirian di taman menghampirinya.
"Hey (memukul pundak Vina), kok sendirian aja? teman-temannya mana?" tanya Virgo.
"astaga kak virgo ngagetin aja.... lagi pingin sendirian aja baca novel. Kalau teman-teman Vina mereka pada ke kantin." Vina.
"Ya udah kakak temanin ya. Hhmm.... kakak dengar kemaren kamu pergi sama Morga ya?" Virgo.
"kakak tau dari mana, Vina kan nggak ada cerita" Vina kaget.
"Morgan kan sahabat kakak, ya jelas pasti kakak langsung tahu." Viirgo.
"emang kak Morgan cerita apa aja kak" tanya Vina penasaran.
"Ada deh, ya udah kakak pergi dulu ya." Virgo tidak mau memberitahu dan pergi meninggalkan Vina.
"Iihhh kakak nyebelin banget. Cepat cerita nggak? Paksa Vina menarik-narik tanggan Virgo. Di sudut lain Andini dan Riska melihat mereka berdua dari kejauhan. Penasaran ada hubungan apa Virgo pacarnya dengan Vina. Andini pun menghampiri mereka berdua.
"Apa-apaan ini!" tanya Andini curiga.
"Hai sayang...nggak ada apa-apa kok. Cuma ngobrol doang." Virgo kaget.
"Kalau nggak ada apa-apa kenapa kalian berduaan disini" Andini tidak percaya.
"Beneran kok sayang, kami cuma ngobrol. Kami itu..." Virgo mencoba meyakinkan Andini tetapi Vina memotong pembicaraan Virgo.
"Hmm...maaf kak Vina mau ke kelas dulu" pamit Vina dengan kakaknya, Vina tidak mau mencapuri urusan kakaknya.
Ketika Vina berjalan menuju kelas langkahnya terhenti, dia melihat Siska dengan Morgan di depan kelasnya. Dia juga melihat Siska terus-terusan mengejar Morgan, tetapi Morgan selalu menghindar. Melihat hal itu Vina merasakan hal yang aneh dengan dirinya.
"Kenapa sih dengan gue, kok tiba-tiba dada gue sesak ngelihat mereka. apa jangan-jangan....ahh nggak mungkin, palingan karena gue kurang minum kali ya, tapi apa hubungannya dengan kurang minum...nggak tau ahh...." batin Vina. Vina pun melanjutkan langkahnya, tiba-tiba ada seseorang yang marik tangannya. Sontak saja Vina kaget, tetapi seseorang itu terus membawa dia menjauh dari kelasnya dan menjauh dari Siska. Ya dia Morgan, dia sudah dari tadi mencari Vina di kelas. Siska yang melihat hal itu sangat kesal dan marah.
"ada apa kak? Kita mau kemana." Vina melepaskan tangganya dari genggaman Morgan.
"Upss sorry (melepaskan genggamannya), jadi gini, gue....hhmmm... nanti pulang sekolah loe ada acara nggak? tanya Morgan.
"Hmm...belum tahu, kenapa kak?" Vina.
"bukan apa-apa kok. ya udah gue pergi dulu ya." Morgan pergi meninggalkan Vina.
Sambil berjalan menuju kelas Vina bertanya-tanya "Ada apa dengan kak Morgan, dia nanya terus pergi gitu aja. Bikin penasaran." batinnya. Di kelas temanya sudah menunggu Vina dari tadi.
"Kemana aja sih loe Vin?" tanya Bella.
"nggak tadi gue hanya ketaman sekolah doang" Vina.
"Tapi tadi gue lihat loe dengan kak Morgan" Jenni.
"Oh itu, nggak ada apa-apa kok. Tadi dia Cuma nanya gue nanti ada acara apa nggak pulang sekolah. Setelah itu dia pergi, aneh kan!" Vina.
"Ya apun Vina masa loe nggak ngerti sih, itu tandanya kak Morgan ingin ngajak loe jalan " Riana.
"tapi dia nggak bilang begitu." Vina.
"Ya mungkin aja dia takut loe nolak ajakannya, jadinya dia nggak bilang deh" Bella mulai geram dengan Vina.
"iya tetap aja dia nggak ada ngomong gitu ke gue" Vina sengaja membuat sahabatnya kesal. Sahabatnya pun geram melihat Vina, Vina hanya tertawa. Di sudut lain Siska tidak terima atas kejadian tadi, dia terus-terusan kesal melihat Vina. Siska dan teman-temannya pun merencanakan sesuatu untuk ngerjain Vina.
***
Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua siswa/i meninggalkan kelas mereka. Seperti biasanya Vina salalu pulang bareng ketiga sahabanya. Setelah pulang sekolah Vina ingin mengerjakan tugas kelompok bersama sahabatnya.
"Vin, nanti kita ngerjain tugasnya di rumah loe aja ya" ajak Jenni.
"Hmm...gk usah di rumah gue, di rumah Bella ja gimana" Vina takut mengajak sahabatnya ke rumah, dia belum siap ketiga sabahatnya mengetahui kalau dia dan Virgo kakak adik.
"Kenapa sih Vin setiap kita ajakin ke rumah loe, loe selalu gk mau" tanya Bella.
"Ya benar, ada apa sih Vin?" sambung Riana.
"Bukan apa-apa kok teman-teman, tapi..." pembicaraan Vina terpotong.
"Pokoknya hari ini kita ngerjain tugasnya di rumah Vina, gimana kalian setuju!" paksa Jenni.
"Setujuu..." teriak Bella dan Riana.
"Ya udah deh, terserah kalian aja" Vina pun pasrah. Vina melihat Morgan berdiri di depan mobilnya, Morgan pun melihat ke arah Vina dan menghampirinya. Lagi-lagi Morgan menarik tangannya Vina, tetapi Vina menahannya.
"Tunggu dulu kak, sebenarnya ini ada apa sih kak?" tanya Vina.
"Ya udah ikut aja dulu, nanti gue jelasin" Morgan.
"Tapi kak..." Vina. Bella memotong pembicaraan Vina.
"Ya udah Vin, pergi aja sana" suruh Bella (berbisik-bisik).
"Tapi katanya kita mau ngerjain tugas" Bisik Vina.
"nggak pa-pa, nanti ja kita ngerjainnya" Bella. Bella memberi kode kepada Jenni dan Riana untuk meninggalkan Vina.
"Oh ya Vin, kami pergi dulu ya. Kami ada urusan, sampai ketemu nanti" Jenni.
"Permisi kak" Riana, Jenni, dan Bella. Mereka bertiga pun meninggalkan Vina dan Morgan. Vina berusa memberi kode ke sahabatnya agar mereka tidak meninggalkan dia bersama Morgan. mereka tidak memperdulikan, mereka terus saja pergi. Vina pun pasrah dan akhirnya dia memutuskan pergi dengan Morgan.
"Gimana, mau pergi nggak?" tanya Morgan.
"Iya kak" jawab Vina.
Sudah 5 menit mereka di dalam mobil, tetapi tidak ada satu suara pun terdengar. Mereka berdua hanya diam dan melirik satu sama lain. Morgan yang tidak nyaman dengan suasana seperti ini, dia pun memulai pembicaraan.
"Vin.." tegur Morgan.
"Iya kak" Vina.
"Loe udah makan siang belum?" Morgan.
"Belum kak" Vina menggelengkan kepalanya.
"Ya udah kita pergi makan dulu setelah itu temenin gue ke toko buku, gimana mau nggak?" Morgan.
"Iya kak" Vina mengganggukan kepalanya. Mereka pun mencari tempat makan, lagi-lagi suasananya kembali hening sampai mereka berhenti di suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back In Love
RomanceVina memutuskan ingin melanjutkan sekolah menengah atas (SMA) di jakarta di tempat kakaknya Virgo. Dia mengambil keputusan ini karena dia ingin melupakan kisah cintanya yang membuat hatinya hancur. *** Belum lama Vina tinggal di jakarta, dia sudah...