AUTHOR POV
Acara yang mereka datangi begitu ramai dan megah.
Tak disangka-sangka, Kyungsoo begitu baik➖atau hanya akting belaka➖di acara pesta ini.
Ah, mungkin hanya untuk kali ini dia bersikap seperti ini. Kan dia biasanya juga berakting. Ya bukan? Pikir Saeun.
"Mau kuambilkan minum?"tanyanya ketika mereka tiba.
Saeun hanya mengangguk tanpa berkata apapun.
Memang sih, di sini banyak sekali keluarga dari Saeun. Mungkin karena itu ia ingin menunjukkan sisi baiknya kepada keluarganya? Ya.. Mungkin.
Kyungsoo kembali dengan dua gelas berisi sirup merah dan yang satunya hijau di tangannya.
"Mau yang mana?"tanyanya dengan senyuman yang membuat Saeun nyaris terjatuh kaget.
"Y-Yang.. merah saja."kata Saeun lalu mengambilnya dari tangan Kyungsoo dengan kekuatan yang ada.
Jujur saja, tubuhnya kali ini benar-benar lemas karena sikap aneh Kyungsoo.
Ya, sikap ini bagi Saeun sangatlah aneh. Walaupun akting.
"Ah kalian sudah sampai rupanya.."kata appa dari Saeun, iapun menjabat tangan Kyungsoo dengan senyuman lebar.
"Ne, kami baru sampai juga."katanya dengan senyuman sopan.
Astaga, kalau sifat asli Kyungsoo begini, sudah pasti Saeun akan sangat sangat mencintainya lebih. Bukannya ia tak mencintainya, ia mencintainya. Hanya saja karena sifatnya terkadang membuatnya begitu kesal.
"Ya.."hanya itu yang keluar dari mulut Saeun.
"Kalian sudah bersalaman dengan kedua mempelai?"tanya eomma Saeun kali ini.
"Belum. Kalian duluan saja, ahjussi, ahjumma. Kami akan menyusul."kata Kyungsoo.
"Sudah kubilang kan, panggil saja kami appa dan eomma."kata appa Saeun dengan senyum lebar sebelum menepuk pundak Kyungsoo dengan hangat.
Kyungsoo hanya tersenyum kecil sebelum mengangguk, "Arasseo, appa, eomma."
Mereka berduapun tersenyum sebelum berjalan ke arah panggung di mana kedua mempelai berada.
Saeun dengan canggung berdeham lalu meminum sirupnya.
Kyungsoo pun meminum minumannya dalam diam.
Setelah mereka selesai, Kyungsoo bertanya, "Mau berjabat dengan mereka sekarang?"
Saeun hanya mengangguk dengan canggung.
===
SAEUN POVKini kami sedang makan dalam diam ketika sesi pemotretan telah usai.
Aku tidak bisa banyak bicara pada saat ini, jujur saja.
"Makanannya enak."kata Kyungsoo lalu tersenyum, entah kepada siapa.
Aku hanya membalasnya dengan gumaman kecil.
Appa dan eomma izin pulang lebih dulu karena appa sudah lelah, katanya.
Jadi tinggalah kami berdua sampai acara benar-benar selesai, sepertinya.
Akupun menyelesaikan makanan lebih dulu daripada Kyungsoo, kurasa karena aku mengambil makanannya lebih sedikit.
"M-Mau kuambilkan minum?"tanyaku kepadanya. Dengan canggung.
"Boleh."katanya dengan senyuman yang membuat jantungku berdentam dua kali lipat dari keadaan normal.
Akupun buru-buru berjalan menjauh darinya untuk mengambil minum. Sekaligus untuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya, untuk mengontrol jantungku yang tak normal sama sekali.
Dengan tarikan nafas lalu membuangnya dengan kasar, aku berjalan kembali dengan dua gelas air putih di tanganku.
"I-Ini."kataku lalu menyodorkan segelas air putih kepadanya.
Ia tersenyum kecil sebelum mengucapkan, "Gomawoyo".
Aku hanay mengangguk kecil lalu duduk di sampingnya kembali.
Argh! Kurasa aku tak bisa mengontrol jantungku lagi.
===
"Kenapa kau jadi diam begitu tadi?"tanya Kyungsoo kepadaku ketika kami sudah berada di dalam mobil untuk kembali ke rumah."A-Aku.."aku speechless. Apa yang harus kukatakan kepadanya?
Ia mengangkat alis ke arahku. "Kenapa?"
Ah sial! Ia makin tampak tampan kalau mengangkat alis begitu!
"Kau aneh, Kyungsoo."kataku pada akhirnya. Bukan menjawab, melainkan memberi pernyataan. Sial sial sial.
"Aku? Aneh?"tanyanya, nadanya nyaris sama seperti yang biasa ia pakai ketika ia bersikap dingin di depanku.
Aku mengangguk dalam diam.
"Bukannya kau yang aneh?!"oh great. Dia sudah kembali menjadi dirinya yang asli.
"Kau. Kau yang aneh. Kau bersikap seolah-olah kau orang yang baik. Kau hanya begini di depan keluargaku, kan?"kataku dengan senyuman pahit.
"Aku berakting salah. Tidak berakting apalagi. Apa sih maunya kau ini?"tanyanya yang membuatku terdiam.
"Aku mau kau memberi tahu kenapa kau begitu membenciku."aku bergumam, berharap ia mendengarku dan menjawabku dengan baik-baik.
"Apa?"tanyanya. Rupanya ia tak mendengarnya.
Aku membuang nafas, "Lupakan."
"Lalu, ada apa dengan sikapmu tadi? Harusnya kau membalas aktingku dengan baik, bukan?"tanyanya dengan dengusan kasar.
Sudah kuduga, itu semua hanau akting belaka. Mengapa aku bisa percaya bahwa apa yang dikatakannya bukan akting? Aku benar-benar bodoh.
"Aku.. tidak bisa."kataku dengan jujur.
"Kenapa?!"
"Karena.."aku memang benar-benar mencintaimu.
"Apa?!"
"Karena.."aku tak bisa berkata-kata kalau kau bersikap baik seperti itu padaku.
"Ah sudahlah! Kau memang bodoh!"katanya lalu mempercepat kecepatan mobilnya.
Tanpa sadar aku hanya mengeluarkan air mata dalam diam.
===
Malam itu, aku tidak bisa tidur. Kepalaku benar-benar pusing. Mataku masih berlinang air mata karena Kyungsoo.Dan aku.. sempat melihat bayangan-bayangan yang ada di kepalaku.
Dan suara nyaring milik seorang anak kecil berusia sekitar 6-8 tahun yang sama seperti waktu itu.
"Aku akan menjadi artis hebat! Jangan khawatir, Junghee!"
Kepalaku serasa berputar hebat. Rasanya aku akan menangis jika ini terus terjadi.
Junghee..
Junghee..
Nama itu terus berputar di kepalaku, nyaris membuatku meledak.
Aku nyaris menjerit ketika kepalaku kembali berputar dan menampakkan bayangan anak laki-laki berumur 8 tahun yang sedang tersenyum cerah, disampingnya ada seorang gadis berusia sekitar 7 tahun yang tersenyum kepadanya. Dan yang terakhir adalah seorang gadis berusia 7 tahun yang tersenyum, bisa dibilang ia memaksakan senyumannya, dan memandang ke arah laki-laki dan perempuan tersebut.
Bayangan itu bagaikan kaset rusak yang terus memutari otakku dengan liar.
Akupun berusaha untuk bangkit dan berjalan ke arah tempat tidurku dengan susah payah.
Dan sialnya, bayangan itu terus berputar di otakku sampai aku tertidur dengan baju pesta masih melekat di tubuhku.
===
A/N : Hai semua^^ Maaf baru update lagi, aku baru selesai LDK dan badan rasanya pegel semuaㅠㅠDan karena ini short-fic, sepertinya sebentar lagi bakal selesai^^
Hmm.. menurut kalian, apa yang terjadi dengan Saeun? Boleh komen yaa:-)
Keep revoment~
Gamsahamnida~
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Camera[EXO Fanfiction]
Fanfiction[Bahasa] =============== Di depan kamera kau selalu bersikap ramah, baik, dan selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali padamu. Tapi di belakang kamera.. kau selalu bersikap dingin padaku. Apakah ini karena kau membenciku? Apakah ini karena kau tak...