Chapter 11. Keep Warm

187 27 5
                                    

Adriana's POV

"Jangan banyak berharap, Harry. Itu tidak akan terjadi." Ucapku menguatkan suaraku agar terdengar percaya diri dengan apa yang aku ucapkan.

"Aku tau kamu tidak bisa menolak." Ucap Harry dengan senyum menyeringainya.

Aku memutarkan kedua bola mataku. Tentu aku tidak bisa menolak. "Bermimpilah yang lebih nyata." Ucapku mencoba melepaskan diri dari genggaman Harry.

Harry melepaskanku begitu saja yang membuatku sedikit merasa kecewa dalam diriku karena ia melepaskanku begitu saja. Namun tetap, aku tidak akan membiarkannya tidur dikamarku. Aku setengah berlari menuju kamar. Tidak lupa langsung menguncinya saat sampai. Aku baru saja mematikan lampu kamarku, berjalan menuju tempat tidur, menarik selimutku dan terdapat ketukan di pintu kamarku. Aku tidak berniat untuk membuat Ibuku terbangun maka dari itu aku putuskan untuk turun dari tempat tidur, membuka kunci pintu, dan memberi ruang ditengah pintu untuk melihat Harry yang tersenyum menunjukkan lesung pipinya.

"Sungguh menyeramkan apa yang kamu lakukan ini, Harry." Ucapku membuatnya tertawa kecil.

"Bagaimana dengan pertanyaanku tadi?" Tanya Harry dengan suara berbisik.

"Jawabanku tidak dan tetap tidak." Jawabku membuatnya memasang wajah cemberut.

"Kenapa?" Tanyanya yang aku jawab dengan memutarkan kedua bola mataku.

"Aku tidak akan memaksa. Kalau kamu berubah pikiran, kamu boleh ke kamarku." Ucap Harry dengan senyum dibibirnya yang aku jawab dengan menutup pintu kamarku dan menguncinya lalu kembali ke tempat tidur. Aku mendengarnya tertawa dan menuruni tangga, barulah setelah suara itu menghilang aku menutup kedua mataku.

                                  ***

Aku terbangun dibawah sinar matahari pagi namun rasanya aku bukan terbangun dikamarku. Tempat tidurku lebih besar dan lebih terasa dingin. Pandanganku langsung tertuju ke arah tv diujung dinding tepat dihadapanku. Memantulkan bagaimana diriku saat ini. Rambutku berantakan dan tampak kelelahan. Aku mencoba bangun dari tempat tidur namun aku menyadari aku bukan memakai pakaianku. Hanya memakai kemeja putih kebesaran. Baru saja aku ingin mengucir rambutku namun tidak menemukan apapun untuk aku pakai mengucir rambutku, suara pintu terbuka. Aku hanya diam membeku melihat banyak orang masuk. Sebagian dari mereka aku mengenalnya namun aku tidak mengucapkan apapun. Hanya diam terpaku melihat mereka yang membicarakanku dan aku tau itu. Aku mencari wajah yang benar-benar aku kenal dan aku melihat Louis. Namun ia hanya memasang senyum menyeringai kearahku.

"Dia tidak tau apa yang telah Harry lakukan padanya."

Aku mendengar hal itu dengan jelas diantara suara yang memenuhi kamarku—kamar yang aku tiduri.

"Siapa yang akan mulai duluan?"

"Mungkin aku."

Jelas itu Louis. Louis berjalan kearahku, membuatku panik tidak tau harus melakukan apa. Aku tidak dapat bernafas. Rasanya benar-benar sesak dan tentunya buruk. Air mataku keluar dari ujung mataku, mengalir ke pipiku. Aku kembali masuk ke dalam selimut diatas tempat tidurku. Aku menahan selimutku yang menutupi seluruh tubuhku sekuat tenaga agar tidak terbuka, rasanya benar-benar menguras tenaga ditengah tanganku yang gemetar karena lemas. Aku mendengar langkah Louis semakin mendekat dengan bisikan-bisikan yang membuat jantungku berdetak dengan sangat cepat. Aku menutup mataku, berharap Louis tidak melakukan apa-apa padaku. Namun, saat aku membuka mataku, wajahnya tepat dihadapanku dengan senyumnya yang menyeringai.

Aku terbangun dengan nafas terengah-engah. Aku memastikan aku terbangun dikamarku dan seluruh hal yang aku ingat mengenai kamarku. Aku menutup wajahku yang aku rasakan basah karena keringat begitupun dengan bekas air mata yang mengalir dari mataku. Tanganku membelah dua rambutku yang menghalangi wajahku. Aku menatap ke dinding selama beberapa saat, mengingat apa yang baru saja terjadi di mimpiku. Aku melihat jam yang berada diatas meja kecil disamping tempat tidurku, pukul dua belas lebih tujuh belas menit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovable // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang