Bung Karno pernah menyisipkan kata-katanya pada seluruh rakyat yang pernah mendengarkan pidatonya dengan antusias.
"Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."Kata-kata itulah yang membuat Nadine selalu bersemangat setiap kali mengumandangkannya dalam hati―di saat semangatnya luntur dan nyaris menyerah pada kenyataan.
Gadis itu selalu meyakinkan dirinya, kalau jadi orang itu harus punya mimpi yang tinggi. Apalagi kalau mau diakui sama orang banyak.
Bagi kalian, mimpinya mungkin terdengar sangat muluk. Masuk ke salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, Institut Teknologi Bandung, adalah salah satu impiannya yang paling tinggi. Tujuannya, menjadi seorang arsitek.
Nadine sadar, hal itu tidak mudah. Apalagi ketika tahu, nilai rapot semesternya yang kemarin semakin anjlok, terutama dalam pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia juga Biologi. Semua berada di angka 70―pas sekali dengan nilai ketuntasan minimal sekolahnya.
"Lihat, makin ke sini, nilai semester kamu semakin jelek. Yakin sama mimpi kamu―masuk ke ITB?"
"Katanya mau jadi arsitek dunia, tapi nilai Matematika sama Fisika kamu, kok, jelek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Longshot
Teen Fiction[ HIATUS ] Semua orang pasti mengakui dirinya sebagai pemimpi. Nadine salah satunya. Semenjak nilainya yang semakin jatuh, hal itu membuat jalan Nadine semakin sulit untuk masuk ke ITB. Nadine yang berubah menjadi ambisius, lagi-lagi harus...