12th will

547 101 38
                                    

"I'm always the shoulderwhere anyone can lean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I'm always the shoulder
where anyone can lean."

Save Myself
by The Sam Willows

           Keheningan menjadi saksi bisu di kala Langit membiarkan pandangan Nadine menusuk punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Keheningan menjadi saksi bisu di kala Langit membiarkan pandangan Nadine menusuk punggungnya. Seolah lupa akan perihal yang hendak Nadine katakan barusan, laki-laki itu hanya membiarkan sepasang kakinya mengikuti Gifar. Ada rasa nyeri yang bergelayut di beberapa tubuhnya. Akan tetapi, rasa nyeri itu tidak sepadan dengan rasa penasaran Langit ketika menatap manik mata gadis itu sebelum kepergiannya.

            Sadar anggota barunya tak kunjung bersuara, Gifar menepuk bahu Langit ketika sampai di warung belakang sekolah, yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi SMA Pancasila. "Yang tadi itu pacar lo, Lang?"

            Langit mengerutkan dahi. "Hah? Bukan, bukan," gelengnya cepat, sebelum menunjukkan deretan giginya. "Ngaco, dia bukan pacar gue."

            "Terus siapa? Gebetan lo? Apa simpenan?" tanya Gifar, mulai mengeluarkan sebungkus rokok dan sebuah pemantik.

            "Sialan, gue nggak se-playboy itu, Far," umpat Langit. Jemarinya pun mulai memainkan sebatang rokok di atas meja.

            Gifar tergelak. Untung saja tangannya tidak terbakar saat hendak menyalakan puntung rokoknya. "Ah, iya. Kalau ngomongin cewek, ada yang pengen gue omongin sama lo, Lang."

            Hanya dengan sekali lemparan, Langit berhasil menangkap pemantik yang diberikan oleh Panglima Garuda itu. Ia menyelipkan sebatang rokok tadi di antara kedua bibirnya. Tak butuh waktu yang lama, puntung rokok tersebut menciptakan kepulan asap yang memenuhi suasana di pinggir jalan ini.

            Semenjak menjadi anggota Garuda beberapa hari yang lalu, membuat Langit yang semula hanya melihat ayahnya merokok, kini ia menjadi pengikutnya. Sebenarnya, masuk ke dalam geng ini, tidak diharuskan anggotanya menjadi seorang perokok. Akan tetapi, karena malu akan dicap sebagai lelaki dari kaum melambai, Langit lebih memilih memperlihatkan sisi maskulinnya dengan menunjukkan bahwa dirinya bisa merokok.

LongshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang