PROLOG

11.6K 400 0
                                    

Cerita ini fksi. Kesamaan nama, tempat dan kejadian, hanyalah kebetulan.

***

PROLOG

Retha kecil menghadap ke lembaran kertas putih. Ia meraih pena dan menuliskan sesuatu di kertas itu…

“Aku bisa menjadi apapun yang kuinginkan. Kalau kakiku adalah kaki kuda, maka kemanapun aku mau memijak, aku akan memijaknya.”

Di usia 17 tahun, ia menjuarai lari sprint 100 m untuk tingkat nasional.

Hadi kecil menghadap ke lembaran kertas putih. Ia membuang penanya dan meremas lembaran kertas putih itu untuk kemudian disumpalkannya ke mulut temannya yang berani mengadukan kenakalannya pada ibunya.

Di usia 17 tahun, ia sempat mendapatkan predikat sebagai preman yang cukup ditakuti.

Fino kecil menghadap ke lembaran kertas putih. Ia meraih penanya sebagaimana yang diperintahkan kepadanya dan menuliskan apa yang juga diperintahkan kepadanya. Hanya apa yang diperintahkan kepadanya…

Di usia 13 tahun, ia menjadi juara kelas yang memecahkan rekor di sekolahnya.

Namun sepuluh tahun kemudian, Hadi menjadi seorang penulis yang cukup berprestasi sementara Retha memiliki kuda pacu yang disewakannya namun ia sendiri belum pernah berpacu bersama kudanya itu di perlombaan manapun. Dan Fino, ia masih memimpikan dirinya menjadi seorang dancer profesional.

***

RETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang