3. Two Coldest People

1.8K 99 8
                                    

Keisha POV

Aku baru saja sampai dirumah, lalu aku mengeluarkan beberapa makanan yang baru saja aku beli dan mengambil salah satu untuk dijadikan sebagai cemilan. Sisanya kumasukkan ke dalam lemari makanan.

Bang Rafsya yang sedang tiduran di sofa sambil menonton televisi terganggu dengan kedatanganku yang ikut menoton televisi juga.

"Lo abis dari mana sih dek?"tanyanya. Hm, dia selalu seperti itu.

"Belanja ke supermarket bang."jawabku sambil memakan cemilan yang kubawa.

Saat kami menonton tv sesekali Bang Rafsya memberikan candaan atau lelucon garing tapi aku menghiraukanya, terkadang juga aku menyodorkan cemilanku untuk kami makan bersama-sama.

Entah sudah berapa lama, aku bersama Bang Rafsya menonton tv, yang pasti ini mengingatkan akan kenangan dahulu.

Ugh!

Segera aku bangkit dari duduk dan menuju ke kamar. Bisa kurasakan Bang Rafsya melihat ku dengan tatapan bingung.

***

Aku membuka instagram di handphoneku. Aku menemukan explore yang ada di instagram mirip dengan seseorang.

Orang terserbut biasanya akan melihat kesemua orang dengan tatapan datar, meskipun denganku. Tapi kemarin saat bertemu di supermarket..

Ugh!

Memikirkannya membuat kepala ku pusing saja.

Aku langsung berbaring ke kasur sambil memainkan handphone. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Naya ketika aku lagi asik melihat sesuatu yang ada di galeri foto.

Naya : Kei udah ngerjain pr?

Keisha : Udh.

Naya: Gue mau nyalin dong tapi sekarang ya send photo aja!

Keisha: send the photo.

Naya: thanks ya!

Keisha: y.

Setelah aku membalas pesan Naya yang bagi Naya sangat singkat. Aku merasa badanku kelelahan. Aku mematikan lampu tidurku lalu masuk dengan segera ke alam mimpi.

Melupakan sebentar persoalan yang ada di dunia nyata.

***

Matahari telah terbit dari Timur. Aku yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah, bergegas turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga.

"Hai Ma,"sapaku sambil menarik kursi dari meja makan.

"Ya sayang, mana abang mu?"tanya mama sambil mengoleskan selai ke beberapa roti.

"Gak tau ma."jawabku.

Tiba-tiba saja kursi yang berada di sampingku bergerak dan di duduki langsung oleh Bang Rafsya. Aku mendelik melihat kearahnya, sedangkan dia terlihat tidak perduli.

"Lo ngapain ngeliatan abang? Jangan naksir sama abang sendiri."katanya sok kehebatan.

Aku hanya meliriknya dengan tajam setelah itu memutar kedua bola mataku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two Coldest PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang