Tiba-tiba

7.2K 293 6
                                    

Jaga lagi jaga lagi. Entah kenapa rasanya sering sekali aku jaga UGD, dan lagi-lagi kebetulan yang sama. Aku jaga bersama Kina dan Dokter Arkan.
Sekarang sudah pukul 23.00, UGD nampak sepi. Berbeda sekali dengan 2 jam yang lalu. UGD tampak semeraut, kami kocar kacir memeriksa pasien kecelakaan lalu lintas. Berbeda dengan Dokter Arkan yang tetap saja santai walaupun kondisi hectic seperti tadi.
Kulihat dia sedang mengerjakan sesuatu dengan macbooknya sambil sesekali menerima telepon dengan serius. Entah apa yang dia kerjakan. Apa dia tidak lelah setelah seharian bekerja. Biarlah itu urusan dia.
Kina, anak itu entah sedang bermimpi apa. Dia tidur terduduk di sisi kananku. Kasian sekali, posisinya sangat tidak nyaman.
"Caramel"
Kudengar suara itu memanggil namaku. Ada apa ya?
"Ya dok?" Jawabku
"Kamu sudah baikan?"
"Sudah dok, terima kasih bantuannya kemarin dok. Dan terima kasih atas tumpangannya." Jawabku malu. Ya memang kemarin aku diantar oleh Dokter Arkan. Itu semua gara-gara si bloon Kina. Dokter Arkan memang menawariku untuk pulang bersama namun ku jawab aku akan naik mobil Kina saja. Dan Si Kina itu menjawab seakan-akan dia tidak bawa mobil. Biar bisa naik mobil keren Dokter Arkan katanya.
"Ya" jawabnya. Singkat sekali.
"Kamu pacaran sama William?" Tanyanya tiba-tiba.
"Eh, enggak kok dok. Kami memang dekat, tapi hanya sahabat saja. Memang kenapa dok?" Jawabku malu.
"Ya sudah. Mulai sekarang kita pacaran." Ujarnya tegas.
"Eh apa... Tunggu..." Aku bingung.
"Sudah sana kembali ke mejamu." Katanya tanpa penjelasan apapun.
***
Aku belum bisa mencerna kejadian tadi. Dia, aku, pacaran. Ga mungkin. Sepertinya tadi aku hanya salah dengar. Lupakan mel, lupakan.
***
Ting!
Kulihat ada pesan masuk di iphone ku.

From: 081234xxxxx
Kamu sedang apa? Kenapa bwlum pulang?

Siapa dia? Entahlah aku tak mengenal nomor ini.

To: 081234xxxxx
Maaf anda siapa ya

From: 081234xxxxx
Pacarmu

What? Pacar siapa? Mungkin Choi Siwon menghubungiku dan mengaku-ngaku sebagai pacarku.

To: 081234xxxxx
Maaf tuan sepertinya anda salah orang.

From: 081234xxxxx
Aku Arkan. Cepatlah, langit gelap, sepertinya akan hujan besar. Aku tunggu di mobil.

Arkan? Dokter Arkan? Fix dia gila. Sebaiknya aku nemenuinya untuk minta penjelasan. Lagian lumayan tebengan gratis. Si Kina juga sudah pulang duluan.
***
"Dok, sejak kapan dokter jadi pacar saya? Maksudnya apa sih dok? Saya kan jadi bingung" aku langsung mencercanya dengan berbagai pertanyaan begitu sampai di depan mobilnya.
"Sejak kemarin, di UGD." Jawabnya singkat.
"Tapi belum tentu aku mau kan. Itu kan hanya satu pihak saja." Bela ku.
"Kau diam saja berarti kau setuju" jawabnya. "Sudah cepat masuk, kita pulang." Ujarnya seraya mendorongku memasuki mobilnya.
Aku sudah di dalam mobil jeep grand cherokee hitam miliknya. Mobilnya harum. Wangi kayu, bercampur kopi dan parfume Dokter Arkan. Sangat khas. Sangat macho tapi juga menenangkan.
"Besok temani aku dan gunakan baju formal."
"Hah? Kemana? Maaf tapi aku ga bisa. Aku sudah janji dengan mamaku." Tolakku halus, memang benar aku akan pergi bersama mama bukan.
"Baiklah, lain kali saja."
Huh dia terlalu gampang menyerah. Sebenernya aku bisa saja menemaninya, atau minta jemput dia sesuai acara dengan mamaku. Dia kan pacarku. Lumayan lah. Hehe.
"Udah nyampe, sana turun." Kata Dokter Arkan.
"Eh cepet banget, makasih dok."
"Berhenti manggil aku dok. Aku pacar kamu. Panggil aku Arkan." Ucapnya sebelum pergi bersama mobilnya.
***

Emergency doctor's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang