Clear

5.9K 262 5
                                    

Karena terlalu lama menangis, aku tertidur. Dan sekarang sudah pukul 4 sore. Apakah aku harus mencoba menghubungi ya lagi? Oh tuhan aku bingung sekali.
"Meloooo, turun sini cepet."
"Iya maaa."
Dengan langkah gontai, tanpa cuci muka, aku menghampiri mama.
"Kenapa ma?"
"Ini bawain minum ke depan." Kata mama sembari memberikan secangkir teh hangat diatas nampan.
"Iya ma".
***
"arkan?" Ini aku salah lihat apa gimana sih? Kok ada Arkan disini?.
"Mel, bentar kita harus ngomong, tapi tunggu 10 menit, aku masih jetlag." Dia terlihat kacau. Masih dengan pakaian formalnya, namun mukanya pucat.
"Kamu kok disini? Ini minum dulu tehnya" kataku?
"Makasih."
"Aku masuk dulu." Kataku.
"Caramelo, tunggu. Aku perku bicara denganmu." Dia menahan lenganku.
"Kenapa tiba-tiba memutuskanku?" Katanya sedih.
Akhirnya ku ceritakan semua yang terjadi.
"Ga, kita ga boleh putus. Pokoknya kalo ada yang nanya, kita tetap pacaran. Lagian Kina juga ga masalah tuh."
"..." Aku terdiam, padahal seneng sih.
"Udah clear ya berarti masalah kita, aku bisa balik lagi ke Jeju sekarang. Dan jangan bikin aku panik lagi kaya tadi."
Dan untuk pertama kalinya dia mengecup keningku.
***

Emergency doctor's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang