[23] 2nd Kiss

87.8K 7.1K 362
                                    

Aku rasa Chanyeol sudah gila. Buktinya dia tadi tiba - tiba saja memelukku dan dia aneh hari ini, dia tidak seperti biasanya. Apa Chanyeol sedang stress sehingga dia tidak bisa lagi membedakan mana diriku dan Yoo Jin? Oh Tuhan, sebenarnya siapa Yoo Jin? Mengapa Lay dan Chanyeol terus memanggilku dengan sebutan itu? Apakah mukaku terlalu mirip dengan wanita yang mereka panggil 'Yoo Jin' itu?

Semenjak insiden tadi terjadi, aku sedikit canggung melihat tatapan Chanyeol. Aku merasa nervous setiap kali ingin menatap matanya. Dengan berpura - pura membaca buku, aku menghindari tatapan Chanyeol. Kupikir lebih baik seperti ini-- berpura - pura membaca buku untuk menghindari kontak mata dengannya.

Suara ketukan pintu tiba - tiba saja terdengar dan Chanyeol langsung menyautkannya dari dalam.

"Masuk," ucap Chanyeol dengan mata yang tak lepas dari berkas - berkas di atas mejanya. Dia hari ini terlihat sangat sibuk, karena tidak henti - hentinya orang masuk ke dalam kantor Chanyeol dan memberikan Chanyeol berkas untuk ditanda tangani.

3 orang pria masuk setelah Chanyeol menyuruh masuk dan dapat kulihat dari sini kalau mereka bertiga adalah Sehun, Suho serta Baekhyun. Untuk apa mereka kesini? Ketika mereka melihatku, mereka langsung terbengong untuk beberapa saat. Mungkin mereka akan berpikir untuk apa aku duduk di meja seorang sekretaris seperti ini? Bukankah aku pacarnya Chanyeol.

"Annyeong nuna..." Sapa Sehun yang lalu dilanjutkan oleh Suho dan Baekhyun.

"Ada apa kalian datang kesini? Benar - benar tidak seperti biasanya." Chanyeol mulai menutup berkas yang sedang dia periksa dan kini matanya terfokus pada ketiga sahabat yang ada didepannya.

"Ada yang perlu kami bicarakan." Suho memulai pembicaraan.

"Apakah aku perlu keluar?" Tanyaku pada mereka. Lebih baik aku bertanya dahulu kan dari pada nanti mereka mengusirku.

"O-oh tidak perlu. Kau boleh mendengarnya," kata Suho.

"Duduklah." Chanyeol duduk di sofa dan diikuti oleh Sehun, Suho serta Baekhyun. Dan aku masih tetap duduk di kursi sekretaris ini. Dapat kulihat dari kejauhan ini muka ketiga sahabat Chanyeol sangat tegang, aku tak mengerti mengapa mereka setegang itu. Apakah ada masalah penting yang benar - benar harus mereka katakan.

"Ada apa?" Kini Chanyeol pun bertanya dengan raut muka yang serius.

"Lihatlah..." Sehun memberikan sebuah koran yang sedari tadi ia bawa.

Chanyeol mengambil koran itu dan untuk beberapa saat Chanyeol mengerutkan dahinya sebelum ia membanting koran itu di atas meja hingga membuat suara yang sangat keras. Sebenarnya ada apa? Kenapa Chanyeol bisa semarah itu? Chanyeol dengan segera mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Disini, aku hanya bisa menerka - nerka tentang masalah apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Chanyeol semarah itu. Aku benar - benar tidak mengerti. Apa aku boleh ikut di sofa tempat mereka duduk dan melihat apa yang Chanyeol baca di koran tadi?

"Urusi semua rumor itu. Saya kasih waktu ke kalian sampai besok, jika sampai besok rumor tersebut tidak hilang. Saya akan memecat kalian, mengerti?!" Chanyeol mengakhiri sambungan telpon itu dengan jari yang sudah memijit pelipisnya. Kupikir masalah yang ini benar - benar sangat serius.

"Aku tak menyangka dia bisa nekad melakukan hal seperti ini..." Chanyeol masih memijit pelipisnya, sepertinya dia benar - benar pusing dengan pemberitaan yang ada dikoran.

"Kupikir kau sudah mengetahuinya." Baekhyun membuka mulut, dia menatap Chanyeol yang kini tertunduk.

"Apa anak itu benar - benar anakmu?" Suho bertanya.

Anak? Anak siapa yang dimaksud Suho? Apakah ini ada kaitannya dengan Hyo Jin? Maksudku, belum lama ini aku sempat mendengar percakapan Hyo Jin dan Lay. Bagaimana bisa anak itu adalah anak Chanyeol? Bukankah Hyo Jin mengatakan kalau itu adalah anak Lay?

Pacar Sewaan (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang