[25] Kejadian Mengganjal

73.4K 6.4K 113
                                    

Mataku benar - benar tak bisa lepas dari jam dinding yang berada dekat lemari buku ruangan Chanyeol. Jam istirahat siang benar - benar terasa sangat lama. Apa karena Chanyeol tidak ada disini makanya aku merasa jam sangat lama berputar?

Baru beberapa menit Chanyeol masuk kedalam ruangannya, seorang pria paruh baya masuk dan menyuruh Chanyeol untuk menghadiri beberapa rapat penting. Maka dari itu, aku merasa bosan disini--aku sendirian. Chanyeol bahkan tak menyuruhku melakukan apapun. Sebelum dia keluar meninggalkanku, dia hanya menyuruhku untuk duduk diam menunggunya untuk makan siang bersama.

Tinggal 45 menit lagi, Hye Ri-ya... Bersabarlah~

Tiba - tiba seseorang membuka pintu ruangan Chanyeol. Apakah Chanyeol sudah kembali? Dengan muka bahagia, aku berdiri dan menyambut orang tersebut.

"Cha--" kataku dengan nada ceria, namun terputus di tengah kalimat, "Lay?"

"Apakah kau berharap kalau yang membuka pintunya adalah Chanyeol?" Tanyanya dengan masuk kedalam ruangan Chanyeol dan menutup pintunya secara perlahan.

"Jika kau ingin bertemu Chanyeol, kau bisa datang kembali setelah jam makan siang. Chanyeol sedang rapat."

Lay terkekeh kecil mendengar ucapanku. Apa aku salah berucap?

"Apa kau pikir aku datang kesini untuk menemui Chanyeol? Jika ingin berbicara dengan Chanyeol, aku cukup hisa menghubunginya lewat telfon." Lay memberi penjelasan. Dengan senyum simpulnya, Lay mulai mendekatiku dan mencoba untuk merangkulku sebelum aku menggeserkan badanku kesamping agak menjauh darinya.

"Lalu kau ingin menemui siapa kalau bukan Chanyeol? Diruangan ini kan hanya ada Chanyeol dan ak--" Otakku benar - benar bodoh, bagaimana bisa aku sebodoh ini. Kalau bukan Chanyeol yang ingin dia temui berarti Lay ingin menemui, "aku?"

Lay mengangguk sambil mengeluarkan senyuman yang tak biasanya, "aku kesini untuk mengunjungimu, Yoo Jin-a..."

Aku mengertukan dahiku, Yoo Jin? Apa Lay salah memanggil orang?

"Yoo Jin?" Tanyaku.

Lay mengangguk, "kau Yoo Jin."

Dan tiba - tiba pintu ruangan Chanyeol terbuka. Chanyeol dengan membawa beberapa berkas ditangannya langsung diam mematung melihatku bersama Lay dan entah mengapa berkas yang ada ditangannya jatuh seketika.

"Chanyeol-ssi?" Panggilku pelan dan berjalan mendekatinya. Namun, dia segera menghindariku dan langsung mendekati Lay.

"Apa maksudmu memanggil Hye Ri dengan sebutan Yoo Jin?" Tanya Chanyeol.

"Oh tidak apa. Aku hanya ingin memanggilnya Yoo Jin. Apakah salah jika aku memanggil Hye Ri dengan sebutan Yoo Jin? Kau tau kan Yoo Jin adalah orang yang sangat kucintai sekaligus aku rindukan sampai saat ini?" Lay menjawab dengan muka sedikit sedih ketika ia mengucapkan nama Yoo Jin.

Lay mendekati Chanyeol dan menepuk pundaknya secara perlahan lalu membisikkannya sesuatu setelah itu Lay keluar meninggalkan Chanyeol yang mematung dengan muka tercengang. Aku tak tau apa yang dikatakan Lay sampai membuat Chanyeol diam mematung seperti itu.

"Chanyeol-ssi, apakah kau tidak apa - apa?" Tanyaku pelan.

"Bisakah kau meninggalkanku sendiri?"

Aku terdiam untuk beberapa saat setelah kata-- yang secara tidak langsung Chanyeol mengusirku-- keluar dari mulutnya.

"O-oh baiklah. Aku akan keluar."

"Maaf, aku tidak bisa menepati janjiku untuk makan siang denganmu hari ini."

Chanyeol duduk di sofa dengan memijit dahinya pelan. Sepertinya dia sedang banyak pikiran. Kurasa banyak sekali yang sedang ia pikirkan, karena muka Chanyeol terlihat sangat frustasi akan sesuatu. Apakah karena Yoo Jin? Sebenarnya siapa Yoo Jin sampai bisa membuat Chanyeol dan Lay jatuh cinta pada wanita itu?

Pacar Sewaan (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang