chapter 13

10.5K 201 2
                                    

Sorry lama update, hehehe..

*****

-AUTHOR POV-

Nash harus segera memberi tahu ariana kalau mereka akan pergi ke party cameron malam ini, dia memutuskan untuk pergi ke kamar ariana.

Tok..tok..tok
Tidak ada jawaban.

Tok..tok..tok
Tidak ada jawaban lagi.

Nash yang bingung pun memutuskan untuk langsung masuk saja karena dia berpikir ariana sedang tidur dan tidak mendengarnya.

Begitu dia masuk ternyata dia melihat ariana sedang keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk saja. Ariana terkejut dengan kehadiran nash dia pun berteriak kencang.

"Aaa!....What the hell nash!"

Nash langsung membekap mulut ariana dengan telapak tangannya dan mendorong pelan ariana ke dinding. Ariana yang hanya menggunakan handuk dan rambutnya yang masih sangat basah itu pun hanya bisa terdiam.
nash melepas tangannya kanannya yang tadi menutup mulut ariana.

"Sssttt...nanti ada yang mendengar dan mengira aku menyiksamu" ujar nash pelan.

"Baiklah, kau mau apa kesini? Cepat katakan dan pergi karna aku mau memakai baju." Jawab ariana gugup.

Nash maju sedikit dan mengunci posisi ariana dengan tangan nya yang berada di dinding dan ariana hanya bisa menempekan tubuhnya semakin rapat ke dinding karna jarak nash dan dirinya hanya terpaut 5 centi.

"Woah..slow down babe." Ujar nash sambil menyeringai.

Ariana bisa merasakan hembusan nafas nash yang menerpa kulit lehernya pun merinding karna ini seperti adegan di film-film ketika seorang vampir ingin menghisap darah dari leher mangsanya. ariana sadar jika wajahnya sudah memerah seperti tomat sekarang. Dia sangat gugup karna jarak mereka berdua sangat dekat.

Nash berbisik ke pada ariana

"Malam ini ada party, kau harus ikut okay?"

nash langsung mundur satu langkah dan tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kau tertawa nash?" Tanya ariana malu.

"Baru begitu saja kau sudah takut." Ejek nash.

"Hey! aku tidak takut pada mu nash."

"Oh begitukah?" Tanya nash sambil maju dan menunjukkan seringaian nakalnya kepada ariana.

"Um..i..ya.." jawab ariana sambil menggigit bibir bawahnya.

"Jangan menggigit bibir bawahmu ariana, itu membuatku semakin menginginkanmu..." ujar nash lembut sambil memegang pinggang ariana dengan kedua tangan nya yang besar itu. Anehnya ariana sangat nyaman dengan sentuhan nash.

ariana hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan pipinya yang sudah merona itu. Dia merasa handuknya sudah sudah mau terlepas dan dia langsung buru-buru menyilangkan tangannya di depan dadanya untuk menahan agar handuknya tidak jatuh.

"Menyingkirlah nash." Ujar ariana sambil menabrak tubuh nash dan berjalan terburu-buru kembali ke kamar mandi.

Nash tertawa kecil melihat tingkah ariana. Baru begitu saja dia sudah gugup, apalagi jika nanti aku have sex dengannya. Tapi dia merasa bersalah kepada ariana. Dia pun berjalan ke arah kamar mandi.

"Ariana, aku minta maaf. Aku tak bermak--"

"AAA!!..."

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya nash mendengar ada suara jeritan ariana dari dalam kamar mandi.

Nash langsung menggedor-gedor pintu kamar mandi. Tapi ariana tak kunjung membukanya.

"What the fuck!..Ariana?! What's going on?!" Tanya nash panik.

"Umm...im okay nash. tadi aku hanya kaget melihat kecoa." Ujar ariana gugup. Nash yang mendengarnya langsung bernafas lega sambil mengelus dadanya untuk menenangkan dirinya. Nash berpikir wajar saja kalau dia takut kecoa. Dasar penakut!

"Oh my god, syukurlah. Eh jangan lupa nanti kita akan pergi ke party jam 9 malam. Berdandan lah secantik mungkin." Ujar nash.

"Whatever" sahut ariana dari dalam kamar mandi.

Flashback

Ariana memasuki kamar mandi untuk melarikan diri dari godaan nash. Dia gugup, kesal, sekaligus senang, entahlah perasaan itu bercampur-campur dan sulit di gambarkan. Dia sendiri tidak tahu mengapa, apakah dia mempunyai perasaan kepada nash?

Dia menatap cermin dan melihat wajahnya yang sudah merah seperti tomat, ariana mencuci mukanya di washtufle dan mengelapnya dengan handuk.

Tetapi saat dia menatap cermin lagi. dia terkejut karna ia melihat ada seseorang di belakangnya.

"AAA!!..."

Dia menatap sosok itu lagi dan ternyata itu charlote. Charlotte menunjukkan jari telunjuknya membentuk angka satu dan meletakkannya di depan bibirnya pertanda untuk memberi tahu ariana untuk diam. "Oh my god, dia membuatku hampir mati berdiri.

"What the fuck!.. Ariana?! What's going on?!"
Ariana mendengar nash berteriak dari luar kamar mandi.
Ia menggigit bibir bawahnya sambil memikirkan jawaban apa yang harus di berikannya ke nash.

" um...im okay nash. Tadi aku kaget melihat kecoa."

"Oh my god, syukurlah. Eh jangan lupa nanti malam kita akan pergi ke party jam 9 malam. Berdandanlah secantik mungkin."

Ariana memutar kedua bola matanya dan berbicara dalam hati "kau jangan meremehkan ku nash! Asak kau tahu, tidak berdandan pun aku sudah cantik.".

"whatever" jawabnya malas. Tak lama ia mendengar suara pintu tertutup. Oh untunglah nash sudah pergi.

Dia melirik kembali ke cermin untuk melihat ke belakangnya, ouch! Ternyata dia masih di situ.

"Maafkan aku charlotte...aku harus memakai baju ku karna aku sudah menggigil." Ucap ariana sambil tersenyum kepada charlote dan charlotte tersenyum tipis. Charlotte perlahan menghilang. Ariana pergi keluar kamar mandi untuk memakai baju, Padahal charlotte ingin memberi tahu sesuatu kepada ariana.

***

Sorry typo :*

MINE /h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang