Can I?

6.3K 35 2
                                    

Semua orang tertunduk sedih memghadiri sebuah pemakaman .. pemandangan yang lazim hanya agak sedikit berbeda mengingat si perempuan yang tidak meratapi kepergian suaminya... perempuan itu hanya terlihat kosong... tanpa menitikkan air mata ketika setiap orang yang menghadiri pemakaman itu mulai berpamitan padanya untuk meninggalkan area pemakaman... dia hanya tersenyum..

"Ra.. ayo kita pulang nak" ajak seorang wanita paruh baya yang berdiri di sampingnya

"Mami pulang duluan aja ya.. aku mau disini sebentar lagi" jawab wanita itu

"ini dah hujan nak.. ayo pulang ... kasian anak2mu Ra.. kamu bisa sakit"bujuk wanita paruh baya itu lagi.

"Mi.. please.. hanya untuk hari ini aja... ijinkan aku seperti ini"jawab wanita itu parau

Ny. Pradipta hanya memandang menantunya sebentar dan memeluknya sebelum akhirnya dia meninggalkannya sendiri disana..

Jonathan Pov

Aku melihatnya ... setelah semua pelayat itu pergi.. bahunya mulai berguncang pelan.. perlahan dia duduk disamping batu nisan seakan-akan dia adalah seseorang.. dia bersandar dan memandang hujan...

Tuhan... dia sangat rapuh... aku tak tega melihatnya... hatiku tersayat perih melihat keadaannya.. aku tak bisa bernafas, setengah jiwaku ikut terbang dan merasakan kesedihannya...

Apakah ini kesempatan yang KAU berikan untukku... ijinkan aku menjadi bagian dari hidupnya.. aku memang mencintainya.. tapi bisakah?

Author Pov

Fara hanya duduk menikmati hujan setelah puas menangis.. ia berjalan pulang menuju mobil yng sudah disediakan oleh keluarga besarnya... tak lama jonathan pun pergi meninggalkan tempat itu

Dua tahun kemudian......

"Daddy J... " Nara memanggil Jonathan sambil berlari memeluknya...

"hemm.. ada apa sayang.. apa adek Neri sakit?.. kok kamu ada disini? tanya Jonathan sambil memeluk seorang anak laki2 usia 4 tahunan

"Maaf dokter Jonathan... Nara bersikap kurang sopan".. ujar Ny. Pradipta sambil memberi isyarat pada Nara untuk melepaskan pelukannya

"Gak masalah Nyonya... maaf anda sedang melakukan kunjungan atau?" Tanya Jonathan kepada Ny. Pradipta yang merupakan pemilik rumah sakit tempat dia bekerja sekarang...

"Hanya medical check up biasa"... ujar Ny. Pradipta

"Daddy J ... kita jalan2 yuk?.." pinta Nara padanya

"Nara... Dokter Jo .. bukan Daddy J..." jelas Ny. Pradipta

"Gak papa tan... aku gak keberatan kok punya anak selucu Nara dan Neri..." jawab Jonathan sambil tersenyum

"Well.. ini rumah sakit Jo.. Bukan kamu yang minta biar kita bersikap formal.. lagipula, klo kamu dipanggil Daddy sama mereka kapan nikahnya kamu .. Tante ga mau disalahin sama mama kamu nanti" ujar Ny. Pradipta lagi

Jonathan hanya tersenyum menanggapi omongan sahabat mamanya itu sambil beriringan menggendong Nara keluar dari Rumah Sakit..

Jonathan Pov

Aku cuma bisa tersenyum menanggapi omongan tante pradipta.. well andai tante tahu aku memang ingin menjadi ayah mereka

Ah.. kapan dia pulang, aku rindu...

Author Pov

"Jo.. lusa kamu off kan?" tanya mami di meja makan pagi ini.

"Kenapa mi, jangan bilang acara perjodohan lagi mi.. Jo kan dah bilang gak mau mi... dan hal itu memang gak perlu". ujar Jo

"Usia kamu dah 29 jo.. kamu anak mami satu-satunya, dan gak pernah sekalipun kamu bawa perempuan kerumah ini... kamu masih normalkan jo?".. tanya mami takut2.

"mam.. g usah pikir neko2 deh aku masih 100% normal... dah mendekati 200% malah... "jawab jo sambil geleng2 kepala ngebayangin apa yang dikepala maminya..

mami mendekati jo dan mengusap tangannya pelan

"jo... salah ya klo mami ingin punya menantu?" tanya mami pelan

Jo menatap maminya sambil menghembuskan nafasnya pelan...

"Mam... jo bukannya g mau menikah cuma..."

jo terdiam... apa sudah waktunya aku terus terang sama mami... jika ini jalan yang harus gue tempuh buat bertahan dalam cinta ini... walaupun g jelas tapi gue tetap berharap... pikir jo

"Kita duduk di taman belakang yuk mi" ajak jo sambil mengarahkan mami ke gazebo kecil yang terletak di taman belakang rumahnya

"Mam... menurut mami jika kita mencintai seseorang apa kita harus memperjuangkannya?... "tanya jo sambil menerawang

"Jo.. sesuatu yang baik tidak pernah kita dapat dengan mudah ... jika kita bersabar dan percaya pada tuhan maka semua akan indah pada waktunya sayang"... jelas mami

"itulah yang jo lakukan sekarang mi" jawab jo

"Jo... " mami hanya berkata pelan dan menghela nafas berat

"Mam.... apa mami inget soal perjodohan yang hampir mami buat lima tahun yang lalu?".. tanya jo

"Faradina Prameswari Winata.. putri bungsu keluarga Winata kan? apa hubungannya sama dia Jo.. Seingat mami kamu belum pernah ketemu dia, bahkan mami belum ungkapin niat mami ke kamu kan?" tanya nyonya Permana

"Dia bahkan gak kenal aku mam?".. jelas Jo

"Lalu?" tanya mami menatap Jo yang hanya tersenyum samar padanya... Tak perlu lama bagi mami untuk mengetahui isi hati jonathan anaknya..

"Bagaimana mngkin jo... kamu bahkan belum pernah ketemu dia kan?... how come???... ucap mami sambil menggelengkan kepalanya karena terkejut dengan pengakuan anaknya

"Dia juniorku mom ... well bisa dibilang bgt mengingat dia ambil kelas akselerasi.. aku dah tahu soal dia dari SMA dulu... Jo juga g tahu mulai kapan rasa ini tumbuh tapi rasa ini hadir seiring dengan waktu Jo mengenalnya... "jelas Jo

Mami menangkup mulut dengan kedua tangannya

"hampir enam tahun kamu memendamnya Jo... Ya Tuhan..." mami berujar tak percaya dengan apa yang dia dengar

"Mungkin aku memang laki2 terbodoh mi... tapi... aku akan mencoba mengejarnya jika dia pulang nanti... aku harap mami mau bersabar sampai penantian jo berakhir...." pinta Jo lembut

Mami hanya memandang Jo nanar sambil tersenyum dan menahan kristal di kedua matanya

"Take your time Jo... Mom will always suport you" ujar mami sambil memeluk hangat anaknya...

Can I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang