"Jo... kenapa sih loe suka banget liatin tuh pohon, mang ada yang menarik ya?" tanya seorang anak laki2 berseragam SMA pada temannya yang tampak betah memandang taman belakang sekolah.
"Gw liat seseorang disana tapi bukannya itu taman angker y?" tanya jonathan remaja kepada temannya.
"mana gw liat" temannya itu mengikuti arah pandangan jonathan.
"Itu mah emang orang kaleee... dia Faradina junior kita .. kenapa ? jangan2 loe terpesona lagi bro" ujarnya menggoda jonathan yang hanya dibalas dengan senyum simpulnya.
Perlahan Jonathan membuka matanya, hufftt itu mimpi yang merupakan bagian masa lalunya. Itu pertama kali dia mengenal Faradina.
Jonathan tampang termanggu ketika mengingat kejadian siang tadi saat dia bertemu Fara. Masih terekam jelas di memori Jo bagaimana Fara telah berubah menjadi wanita yang sangat cantik.
Matanya yang teduh dihiasi kacamata yang menunjukan ketegasan dan kematangan, hidungnya yang bangir dan bibirnya yang berwarna pink tidak terpoles make up, rambutnya yang dipotong pendek mempertegas lekuk wajah dan leher jenjangnya.
Dia pulang... hanya itu yang bisa jonathan ucapkan ketika melihatnya
Jonathan Pov
Dia pulang... senyumnya sangat indah walau dia bukan tersenyum untukku tapi itu lebih dari cukup untukku...
Ya Tuhan... hanya Engkau yang tahu betapa aku merindukkannya...
Mudahkan jalanku untuk bersanding dengannya..
Perlahan dia menyalakan mp3 dihandphone nya.. dan lagu my memory mulai mengalun lembut menemani malamnya
My Memory
modu gio khaeyo ku sungan
nunul kamumyon aju chagun ildo
bo ineyo
You're far away
tahul su omnun gose
saranghandanun maldo kidarin danun maldo haji mothago
chongmal mollatjyo kudael irohke
tashi mannal churun saenggak chocha mothae ssotjyo
ajing nol saranghae
ijerado nege gobae khal kke
I wanna love you forever
nuchi a nhatdamyon irohke nawa hamkke
yongwo nhi
oraetdongan
kudaen naye gasume
ma nhun shigan hullodo
aju molli issodo sara issojyo
chongmal mollatjyo kudael irohke
tashi mannal churun saenggak chocha mothae ssotjyo
ajing nol saranghae
ijerado nege gobae khal kke
I wanna love you forever
nuchi a nhat damyon irohke nawa hamkke
yongwo-nhi ....
Author Pov
Cahaya matahari mulai memasuki kamar Jonathan, dan sukses membuat Jo menggeliat dalam tidurnya. Sayup-sayup terdengar suara mami mengetuk pintu kamarnya
"Jo.. kamu gak praktek sayang?" tanya mami ketika masuk kedalam kamar Jo dan menemukan anaknya masih bergelung dengan selimut.
"Jo?.. kamu sakit?" tanya mami sekali lagi khawatir.
Jonathan yang mulai mendengar nada khawatir dari maminya, perlahan duduk diranjangnya
"Ga mi, td malam susah tidur" jawabnya sambil tersenyum.
"Jo.... Kamu nanti malam ada waktu?" Tanya mami hati-hati
"Mi, jangan bilang ini masalah perjodohan lagi. Bukannya mami mau kasih kesempatan ke Jo untuk mengejar kebahagiaan Jo?" Tanya Jo yang bingung dengan perubahan sikap mami.
"Bukan begitu Jo, kamu lupa ya ini ulang tahun kamu?. Mami cuma mau ajak kamu makan malam, memang sih sama teman mami dan sekalian mami mau kenalin kamu sama anaknya tapi Jo sekali ini aja mami minta kamu datang setelah kamu lihat dia, mami akan menghormati keputusan kamu dan gak akan mengganggu gugat privasi kamu gimana?" jelas mami panjang lebar.
"Mami mohon kamu pikirkan baik-baik permintaan mami. Happy birthday my son. Hope you find happiness in your life soon." ucap mami sambil memeluk Jo.
Author Pov
Perlahan Ny. Raditya meninggalkan kamar anaknya, memberikan waktu untuk Jonathan berpikir.
Sepeninggalan maminya Jo kembali merebahkan dirinya di tempat tidur sambil memejamkan matanya. Kilasan memori tentang Fara mulai berputar bagai film dikepalanya.
Jo terdiam beberapa saat, sambil menghela nafas di menuju ke kamar mandi berharap air dingin akan mampu mendinginkan kepalanya.
Setelah selesai mandi dan berpakaian dia mulai turun ke ruang makan untuk menemui maminya.
"Aku akan turuti kemauan mami" ucap Jo parau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I?
RomanceAku selalu ada didekatmu ... mencintaimu.. walau kamu gak pernah tahu bahwa aku ada.. Bisakah aku memilikimu? - Jonathan Raditya- Dia telah pergi... dan hatiku pergi bersamanya... Bisakah aku membuka hatiku -Faradina Prameswari Winata-