Fara Pov
Saat ini aku sedang berada di.sebuah restoran di hotel.bintang lima, aku menunggu si penulis pesan yang tadi siang terkirim ke ponselku.
Kursi di depanku ditarik seseorang.. "Good evening emp" ucapnya sopan sambil membungkuk hormat padaku. "Have a seat Bi, please don't be so formal. We're not in the office anyway" jawabku santai
"As your wish Emp" jawabnya sopan. "Oia pakai bahasa indonesia aja, kita gak lagi diluar negri kan" ucapku lagi.
"Bi, apa maksud sms yang kau kirim tadi siang?" tanyaku langsung "Seperti yang sudah saya tulis, sang putri sudah bangun dari tidur panjangnya" jawabnya taktis. "Bagaimana dengan pangeran, apa dia tahu aku memanggimu kesini?" tanyaku lagi.
"Tidak Emp, sepertinya dia berpikir saya datang untuk memberitahukan anda soal ini"jawabnya.
"Memakan waktu berapa lama pemulihannya?" tanyaku
"sebulan maksimal dua bulan Emp" jelasnya.
Waktuku tidak banyak hanya dua bulan, aku harus menyusun dan menyelesaikan beberapa hal.
"Ini ada beberapa project yang harus segera kau tangani, waktu kita tidak banyak Bi. Oia mulai besok kau akan menjadi asistenku, dua bulan ini kita akan mengerjakan semuanya dari sini. Dan satu hal lagi jangan mendatangi rumahku jika aku tidak memintamu datang, mengerti" tegasku
"Baik, Emp" jawabnya
Dua bulan lagi...
Akhirnya aku bisa kembali ke kehidupanku setelah sekian lama, tapi kenapa rasanya sangat aneh... kenapa sepertimya aku tidak rela. Apa yang aku pikirkan..
Sebaiknya aku fokus memikirkan cara menyampaikan kepada Ny. Pradipta, Tuan dan Nyonya Raditya mengenai masalah ini, kami tidak mungkin berada dalam satu tempat yang sama.
Aku menggeliat pelan, dan mulai terbangun dari tidurku.
Ini bukan kamarku, dimana ini?
Aku melihat ke arah jam di nakas, sudah pagi aku harus bersiap mulai aktifitasku.
Aku mulai berkeliling ruangan ini, sepertinya kamar hotel aku beranjak ke meja makan dan menemukan pesan beserta sarapan yang sudah tersedia dia meja.
"Enjoy the breakfast. B"
Sepertinya ini kamar hotel yang disewa B untukku, sambil menikmati sarapan aku mulai teringat Jo, alasan apa yang aku harus berikan padanya.
Biarlah nanti saja aku pikirkan, sudah terlalu banyak hal yang harus aku pikirkan hari ini.
Jonathan Pov
Malam ini Fara tidak pulang, aku lelah, semalaman aku menunggunya telponku tidak dibalas, entah pergi kemana dia.
Fara kamu dimana,?!!!!!
Dia pulang setelah menjemput Nara dan Neri, kami bertemu pandang sepertinya dia belum mau membahasnya karena ada anak-anak disini, baik aku akan menunggumu di kamar Fara. Sebaiknya kamu memberikan penjelasan yang bisa aku terima. "Maaf... Aku ada urusan yang harus aku selesaikan" ucapnya ketika duduk di samping tempat tidur. "Seharusnya kamu ijin atau minimal kabarin aku, aku suami kamu Ra" jawabku
"Maaf" ucapnya lagi dengan ekspresi datar
"Kamu gak tau aku udah keliling jakarta cari kamu, aku khawatir Ra. Kamu gak tau seberapa paniknya aku. Kamu keterlaluan Ra" nadaku meninggi.
Dia menatapku, sepintas aku melihat kilatan emosi di wajahnya tapi kembali dingin dan datar.
Dia kembali menjadi Fara yang dingin, sebenarnya kamu kenapa Ra. Kenapa dalam semalam kamu menjadi berubah drastis gini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I?
RomanceAku selalu ada didekatmu ... mencintaimu.. walau kamu gak pernah tahu bahwa aku ada.. Bisakah aku memilikimu? - Jonathan Raditya- Dia telah pergi... dan hatiku pergi bersamanya... Bisakah aku membuka hatiku -Faradina Prameswari Winata-