Fara hanya tersenyum...
“Seperti yang kau lihat” jawab Fara berusaha terdengar setenang mungkin.
“Kau sudah diijinkan pulang hari ini, aku akan mengantarmu”. Ucap Jonathan
Fara menghela nafas pelan
“Tidak perlu Ferro akan mengantarku....” Fara menolak halus
“Aku rasa, setidaknya kau ijinkan aku melaksanakan kewajibanku, dan aku tidak keberatan jika memang harus pergi bersama kakak ipar” jawab Jo tetap tenang
Fara terdiam beberapa saat mendengar jawaban Jonathan, sambil memandang ke arah Jonathan yang memang sedari tadi memandang ke arahnya.
“Baiklah, jika itu yang kau inginkan...
Ro... Aku akan pulang bersamanya, kau tidak perlu mengantarku.” ucap Fara sambil bergerak merapihkan barang-barang pribadinya.
“Kau yakin?… Apa kau ingin aku menghubungi B?” tanya Ferro.
Walau sedikit enggan Ferro menyebutkan nama itu, namun saat ini Fara adalah prioritas utama baginya maka dia mengesampingkan soal perasaannya.
“Tenang saja, aku akan baik-baik saja. Ada hal yang harus aku selesaikan dengannya jika memang itu yang kau khawatirkan. Kenapa kalian tidak berkenalan saja?” tanya Fara sambil membawa tas bawaannya.
Jonathan berjalan ke arah Fara dan mengambil alih tasnya.Sambil tersenyum ia mengulurkan tangannya ke arab Ferro.
“Jonathan Raditya”
“Ferro Prameswara Winata” ucap Ferro mantap.
Ferro memandang sekilas kepada Jonathan dan mengalihkan pandangan meminta penjelasan kepada Fara.
“its okay, Iˊll call you later” ucap Fara menanggapi tatapan kakaknya. Sebelum beranjak meninggalkan Ferro dan berjalan menuju lobby untuk pulang ke apartemennya.
Apartemen Fara
"duduklah" Fara mempersilahkan Jonathan duduk begitu memasuki apartemennya.
"Makasih Ra, ehm its quite nice" ujarnya sambil memandang berkeliling.
"Sudah berapa lama kamu berada disini?" tanya Fara tanpa basa basi.
"Sebenarnya aku baru sampai dan langsung mencarimu" jawab Jo polos.
"Oh.. Kalau begitu istirahatlah.. Aku akan buatkan minuman. Panas atau dingin?" tanya Fara lagi.
"terserah kau saja" jawab Jo sambil tersenyum
Fara POV
Aku rasa Jo memang benar jenis lelaki yang langka, bagaimana mungkin dia masih bisa setenang ini menghadapi orang yang sudah membohonginya. Walau aku tahu dia pasti sudah mengetahui kebenarannya, itu adalah alasan kenapa dia bisa menemukanku disini. Mungkin dia hanya mencari waktu yang tepat untuk menumpahkan segala amarahnya padaku, mengingat menemukanku berada disebuah rumah sakit tidak dapat dikategorikan menjadi "waktu yang tepat" bagi orang normal.
Hufft... Aku menghela nafas pelan.
Apa yang aku harapkan........
Namun yang lebih ajaib lagi.. Kenapa aku membawanya kesini... Ini benar-benar diluar kontrol pikiranku..
Prang.....
Oh shit...
Pikiranku benar-benar gak fokus sampai gak sengaja pecahin gelas..
"Ra.. Kamu baik-baik aja?"
Setengah berlari Jonathan mendatangiku, wajahnya terlihat benar-benar panik..
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I?
RomanceAku selalu ada didekatmu ... mencintaimu.. walau kamu gak pernah tahu bahwa aku ada.. Bisakah aku memilikimu? - Jonathan Raditya- Dia telah pergi... dan hatiku pergi bersamanya... Bisakah aku membuka hatiku -Faradina Prameswari Winata-