Jonathan Pov
“Ternyata kalian memang benar kembar identik”
Ternyata hanya kata-kata itu yang bisa keluar dari mulutku, semuanya hilang… segala kemarahan, kekecewaan, kesedihan yang sudah terkumpul dan siap ku lemparkan padanya menguap begitu saja ketika aku bertemu dengannya.
Yang ada hanya kerinduan dan kelegaan membuncah didadaku, ini benar-benar dia... Wanita yang hidup bersamaku beberapa bulan ini, walau wajahnya tampak sedikit tirus khas orang yang baru sembuh dari sakit namun dia terlihat sehat.
Setidaknya yang terburuk tidak terjadi mengingat apa yang Ara alami dan apa yang dokter katakan padaku tadi.
Flashback on
“Jo... Sebenarnya kamu kenapa?”
Mami terlihat khawatir karena aku berteriak seperti orang gila di pagi hari.
Bagaimana aku tidak shock dan berteriak ketika menghadapi kenyataan bahwa aku berkeliaran tanpa sadar, tanpa tahu waktu dan tempat. Beruntung aku hanya berkeliaran di dalam rumah jika sampai keluar rumah, positif..... aku akan tampak seperti lelaki yang tidak waras dan mungkin lebih mengerikan lagi aku dianggap gila.
Aku hanya bisa tertunduk mendengar pertanyaan dari mami, karena aku sendiri bingung mengapa aku bisa seperti ini. Pikiranku entah menerawang kemana.
“Jo, ada apa nak?...” mami menepuk pundakku lembut sambil mengambil posisi duduk disebelahku,diikuti oleh papi yang mengambil posisi duduk di sisi lainnya hingga sekarang posisi dudukku diapit oleh mereka berdua.
“Entahlah mi... Jo lelah, entah kenapa semuanya semuanya menjadi semakin rumit” ucapku bingung
“Kamu mencintainya kan? Hal itu yang membuat segalanya menjadi rumit” jelas mami
Aku memandangi mami dengan tatapan “bagaimana mami tahu?”
Tiba-tiba mami tersenyum dan berkata “dengan tingkah anehmu ini, semua orang pasti tahu hal itu. Sekarang ceritakan apa yang membuatmu gusar, apakah pertemuanmu dengan Ny. Pradipta dan Ara ?”
Aku menceritakan apa yang disampaikan oleh Ny. Pradipta dan Ara kepada mami seluruhnya beserta kegundahanku mengenai pertanyaan Ara dan perasaan aneh yang aku alami ketika mengetahui bahwa mereka tidak sekali ini hanya bertukar tempat.
“Jo, sebenarnya hal ini sangat sederhana. Jika mami boleh memberikan sedikit nasehat kepadamu. Apa yang sudah menjadi masa lalu akan tetap menjadi masa lalu, yang terpenting adalah saat ini dan masa depan. Masa lalu adalah tempat kamu bercermin dan belajar, hal itulah yang membuat kita menjadi orang yang lebih baik dimasa yang akan datang” ucap mami lembut.
“Tapi apakah ini tidak terdengar aneh? …
Terus terang hal ini mengganggu Jo, Jo mencintainya selama bertahun-tahun namun apa yang terjadi Jo berpaling kepada wanita yang baru Jo kenal selama beberapa bulan saja. Jika semudah itu kenapa hal ini tidak terjadi dengan wanita lain?, apakah karena mereka berparas sama?, Jo takut mi.... Bagaimana jika Jo ternyata mencintai keduanya dan Jo tidak sadar hal itu, dan akhirnya Jo akan melukai keduanya, Jo tidak mau itu terjadi... ”
Aku hanya bisa berkata lirih kepada mami, rasa sesak yang terasa di dadaku perlahan mengalir dan berubah menjadi bulir kristal bening yang keluar dari kedua mataku...
Dan ya... Aku menangis...
Aku hanya mencintai satu wanita dalam hidupku... Dan kenyataan inilah yang justru menjadikannya rumit, karena aku tak pernah tahu siapa sebenarnya yang selama ini aku cintai.... Mengingat mereka KEMBAR IDENTIK...
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I?
RomanceAku selalu ada didekatmu ... mencintaimu.. walau kamu gak pernah tahu bahwa aku ada.. Bisakah aku memilikimu? - Jonathan Raditya- Dia telah pergi... dan hatiku pergi bersamanya... Bisakah aku membuka hatiku -Faradina Prameswari Winata-